New York (ANTARA News/AFP) - Agen-agen penegak hukum Amerika Serikat telah menangkap lebih dari 100 yang diduga anggota Cosa Nostra dalam penangkapan-penangkapan di sekeliling New York dalam operasi terbesar seperti itu yang tercatat terhadap mafia Italia-Amerika tersebut.

Lebih dari 800 pejabat mengambil bagian dalam penangkapan pada dini hari di New York, New Jersey dan Rhode Island itu, kata Jaksa Agung Eric Holder pada konferensi pers.

Operasi, yang memperlihatkan kerja sama "yang belum pernah terjadi sebelumnya" antara FBI, polisi setempat dan badan lain, itu menjaring 127 yang diduga anggota mafia dan teman sejawat mereka, katanya. Satu dari penangkapan-penangkapan terjadi di Italia.

"Penangkapan dan tuduhan hari ini menandai satu langkah penting ke depan dalam mengacaukan aktivitas-aktivitas tidak sah La Cosa Nostra," ujar Holder, yang telah melakukan tindakan tidak biasa melakukan perjalanan ke Brooklyn untuk mengumumkan penangkapan-penangkapan itu.

Ia menyatakan itu merupakan "operasi satu hari terbesar" terhadap keluarga kejahatan yang terorganisir.

Para tersangka itu termasuk anggota-anggota junior, "prajurit", "kapten" dan bos-bos berpangkat tinggi, mengganyang banyak pemimpin keluarga Colombo dan Gambino -- dua dari "Lima Keluarga" yang bersejarah di New York.

Tuduhan-tuduhannya temasuk pembunuhan, perlintah-daratan, pembakaran, narkoba, pemerasan, perampokan, dan pemerasan buruh.

Ke"Lima Keluarga" yang telah mendominasi kejahatan diorganisasikan di Kota New York sejak 1930-an itu adalah Genovese, Gambino, Lucchese, Colombo dan Bonanno.

Sementara dakwaan-dakwaan melukiskan aktivitas pencucian uang mafia tradisional, ada juga yang menggemakan kekejaman sepintas lalu dalam lingkaran Cosa Nostra. Pembunuhan-pembunuhan itu termasuk dua pembunuhan yang menyusuli perselisihan mengenai air minum yang tumpah di Chamrock Bar di New York pada 1981.

Keluarga-keluarga Cosa Nostra pernah menyusup dan menguasai bagian-bagian besar ekonomi AS, dengan markas dalam waktu lama di dan sekitar New York serta alat-alat penangkap di negara itu.

Fenomena itu memiliki akar mendalam dan organisasi-organisasi kejahatan Italia-Amerika tetap satu faktor penting. Bagaimanapun, Lima Keluarga New York itu telah memperlihatkan penurunan cepat dalam kekayaan karena penghukuman satu dasawarsa terakhir terhadap banyak pemimpinnya.

Holder menyatakan mafia Italia itu "mungkin tidak seluruh negeri dalam cakupannya, sebagaimana pernah terjadi, tapi kenyataannya adalah bahwa itu merupakan ancaman tanpa henti, ancaman besar."

Holder mengakui bahwa kelompok itu "telah menunjukkan dirinya ulet".

Bahkan dengan gang-gang etnik Rusia, Meksiko dan Asia pindah ke landskap kejahatan yang terorganisir di AS, keluarga Italia-Amerika terus membayang besar dalam imajinasi masyarakat berkat film-film klasik seperti "The Godfather" dan serial pemenang penghargaan "Sopranos" di televisi kabel.

Yang kurang disadari adalah besarnya yang para penuntut usahakan untuk menghancurkan kode bungkam mafia dengan merekrut anggota-anggota tingkat tinggi untuk memberikan kesaksian terhadap rekan-rekan mereka, biasanya sebagai pertukaran bagi hukuman yang dikurangi.

Pada 1991, penjabat kepala keluarga Lucchese, Alphonse D`Arco, setuju untuk memberikan kesaksian terhadap rekannya. Maka Salvataro Gravano memberikan kesaksian terhadap keluarga Gambino, yang menyebabkan pemenjaraan John J. Gotti, yang sebelumnya dikenal sebagai "Teflon Don", karena kemampuannya untuk lolos dari penuntutan.

Bagaimanapun, upaya marathon untuk menghukum seperti Gotti, John "Junior" Gotti, pada 2009 secara spektakuler macet.

Meskipun satu dari teman-teman kepercayaan terdekatnya bersaski terhadapnya, seorang keturunan mafia berjalan bebas setelah pengadilan yang salah. Itu adalah kali keempat dalam lima tahun penuntut gagal mendakwanya.

Pihak yang berwenang kemudian mengatakan mereka telah menutup kasus mereka terhadap Gotti. (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011