Depok (ANTARA News) - GM Keuangan Perum LKBN ANTARA, Endah Sri Wahyuni, meraih gelar Doktor Ilmu Akuntansi pada Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).

"Kami telah mempelajari serta memperhatikan pembelaan disertasi anda, maka dengan ini kami mengangkat saudari menjadi doktor ilmu akuntasi, dengan nilai yudisium memuaskan," kata Pimpinan sidang promosi doktor yang juga Dekan FEUI, Firmanzah, di kampus UI Depok, Senin sore.

Dalam sidang promosi doktor tersebut dihadiri oleh sejumlah direksi Perum LKBN ANTARA, seperti Dirut Ahmad Mukhlis Yusuf, Direktur Pemberitaan, Syaiful Hadi, Direktur Umum dan SDM, Rajab Ritonga, dan sejumlah karyawan Perum LKBN ANTARA.

Firmanzah mengatakan dengan pengangkatan Sri Endah Wahyuni menjadi doktor ilmu akuntansi tersebut, merupakan yang ke-10 yang dimiliki FEUI saat ini.

Ia mengharapkan lahir doktor-doktor ilmu akuntansi selanjutnya sehingga bisa semakin memajukan ilmu tersebut kedepannya.

Dalam disertasinya yang berjudul Peran Mediasi Masalah Keagenan Terhadap Pengaruh Kepemilikan Pemerintah, Kompetisi, dan Restrukturisasi terhadap Kinerja pada BUMN yang Diprivatisasi, Endah Sri Wahyuni mengatakan hasil temuan empiris menyebutkan adanya pengaruh negatif kepemilikan pemerintah yang signifikan terhadap kinerja perusahaan.

"Pelepasan kepemilikan pemerintah terhadap BUMN perlu dilakukan walaupun sampai sejauhmana masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut," katanya.

Menurut dia, program privatisasi memberikan pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, bermanfaat dalam membantu menjelaskan kebijakan untuk melakukan privatsisai atas BUMN.

Ia mengharapkan nantinya adanya penelitian lebih lanjut yang mendalam dalam bidang corporate governance, baik atas mekanisme corporate governance maupun struktur corporate governance dan aspek kompetisi yang perlu dipersiapkan pada saat perusahan diprivatisasi.

"Ini perlu untuk mengurangi agency problems yang terjadi pada BUMN privatisasi, sehingga dapat mendorong pencapaian kinerja perusahaan yang lebih optimal," katanya.

(F006/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011