Jakarta (ANTARA News) - Geely Automobile Holdings Ltd, n perusahaan pembuat mobil terbesar China, melampaui target  penjualan mereka di tahun 2010.

Seperti diberitakan Reuters, Geely berusaha melipatgandakan keuntungannya hingga 2015 setelah mengambil alih Volvo Swedia tahun lalu.

Yang Jian, Presiden induk perusahaan Geely, Zhejiang Geely Holding Group mengatakan kepada sebuah forum bisnis di Taiwan pada selasa bahwa perusahaan itu ingin meningkatkan penjualan gabungan hingga 150 persen menjadi 2 juta mobil dengan keuntungan hingga 200 Miliar yuan (30 Miliar Dolar) di tahun 2015.

Geely mencatat pertumbuhan penjualan di tahun 2010 hingga 27 persen sejak setahun lebih awal menjadi 415 ribu unit, melampaui targetnya yang 400 ribu. Penggabungan penjualan, termasuk Volvo, berjumlah 800 ribu unit dan keuntungan gabungannya akan lebih dari 100 Milyar yuan.

Yang mengatakan perusahaan itu sedang dalam perbincangan dengan raksasa elektronik Foxconn Group, induk dari perusahaan  Hon Hai dan Foxxcon International, mengenai rencana pengembangan "kendaraan hijau" bersama.

Geely juga telah mengunjungi UMC, pembuat chip nomor 2 di dunia, unutk membicarakan kesempatan kerjasama membuat  "kendaraan cerdas".

"Kami tak menargetkan penjualan mobil hijau akan melonjak naik pada lima tahun mendatang, tapi hal itu adalah trend kecenderungan dan kami berencana ke arah sana," ujar Yang di sela-sela acara itu.

Ia juga mengatakan Geely belum punya rencana unutk meningkatkan sahamnya pada Mangenese Bronze, pabrikan pembuat taksi kota London.Geely kini memiliki 20 persen saham perusahan itu.

Geely mengatakan kepada Reuters November lalu mengenai harapan untuk tetap menjaga pertumbuhan di tahun 2011 dengan usaha mengenalkan lebih banyak mobil dengan transmisi otomatis.

China melampaui AS tahun lalu sebagai  pasar otomotif terbesar dunia. Geely wilayah Zhejiang membuat headline pada bulan Agustus ketika membeli Volvo dari Ford motor Co.
(yud/A038)
Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011