Bekasi (ANTARA News) - Misa natal di gedung OPP Jalan Khairil Anwar Kota Bekasi yang menjadi tempat ibadah sementara jemaat Huria Kristen Batak Protestan setelah rencana pendirian gereja di Pondok Timur Indah belum memiliki izin berlangsung lancar.

"Ada sekitar ratusan jemaat gereja yang datang pada misa natal, yang dilaksanakan satu kali kebaktian," kata Erikman, seorang pengurus gereja, Sabtu.

Misa natal dimulai pukul 10.00 WIB dengan acara perjamuan kudus dengan meminum anggur serta ceramah natal yang disampaikan pendeta Natan Siburian.

Di lokasi terlihat beberapa aparat mengamankan jalannya acara kebaktian. Sejak lokasi tersebut digunakan sementara sampai izin dipenuhi, setiap minggu selalu dipakai untuk kebaktian.

"Kita merasa senang pelaksanaan ibadat berjalan lancar dan ramai. Sejak dipindah ke OPP tidak ada persoalan lagi," ujarnya.

Ceramah natal disampaikan pendeta Natan dalam bahasa Batak diselingi bahasa Indonesia.

Dalam ceramahnya ia meminta jemaat menjaga kebersamaan dan kerukunan dengan sesama warga lainnya.

"Ciptakan kondisi yang baik dan hiduplah dengan rukun bersama warga," ujarnya sambil meminta jemaat meneladani hikmat pelaksanaan misa natal.

Selain itu, Natan yang juga seorang perwira di Mabes TNI itu meminta agar jemaat menjaga kondisi lingkungan dengan berperilaku hidup sehat.

Ia meningatkan agar jemaat bisa menciptakan Bekasi yang sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan serta kelestarian alam melalui penanaman pohon.

Lokasi peribadatan di OPP merupakan hasil kesepakatan antara Pemkot Bekasi, Pemprov Jawa Barat dan umat beragama terkait penolakan warga sekitar Pondok Timur Indah untuk pendirian tempat ibadah sesuai ketentuan SKB tiga mentri.

Puncak dari aksi penolakan itu terjadilah insiden penusukan dan sembilan orang ditahan di Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.(*)

M027/S019

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010