Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi Yudisial (KY) Abbas Said mengaku tidak akan sungkan memeriksa hakim agung yang berasal dari institusi tempatnya mengabdi selama puluhan tahun.

Usai dilantik sebagai anggota KY periode 2010-2015 di Istana Negara, Jakarta, Senin, Abas mengatakan bahwa latar belakangnya sebagai mantan hakim selama lebih dari 40 tahun justru menguntungkannya untuk melaksanakan tugas.

Apalagi ia mengaku sudah mengetahui kelemahan hakim-hakim agung selama mengabdi di Mahkamah Agung (MA).

"Kan lebih bagus kan bisa tahu. Kelemahannya saya tahu kan," ujarnya.

Abbas pun berencana akan menjalin kerja sama dengan Ketua Muda Bidang Pengawasan MA agar perilaku hakim menjadi lebih baik dan bisa menghilangkan pandangan buruk yang selama ini melekat pada badan pengadilan.

"MA itu kan juga menghendaki supaya hakimnya bagus, kalau gabung kan lebih bagus lagi. Mungkin dalam waktu tidak lama mungkin perubahannya banyak," ujarnya.

Namun Abbas belum bisa menjelaskan perubahan yang disebutnya akan terjadi itu selain menjanjikan pandangan tak sedap terhadap hakim akan hilang pelan-pelan.

Menanggapi penilaian publik bahwa selama ini KY dianggap tidak ber"gigi" dalam menangani laporan pengaduan dari masyarakat, Abbas Said hanya merespon dengan canda, "Nanti kita beli gigi palsu."

Selain Abbas Said, Presiden Yudhoyono melantik enam komisioner KY lainnya yang terpilih melalui pemungutan suara pada awal Desember 2010 di Komisi III DPR yaitu Eman Suparman, Ibrahim, Imam Anshori Saleh, Jaja Ahmad Jayus, Suparman Marzuki, dan Taufiqurrohaman.

Tujuh komisioner KY yang baru dilantik itu segera menggelar rapat untuk menentukan ketua di antara mereka.

(D013*P008/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010