Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mengantisipasi pembelian bahan bakar minyak bersubsidi secara berlebih oleh pemilik kendaraan plat kuning.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Saleh di Jakarta, Jumat, mengatakan, pihaknya akan mengawasi kendaraan plat kuning agar tidak membeli BBM bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di atas normal harian.

"Paling penting, jangan sampai plat kuning membeli BBM bersubsidi sampai berkali-kali," katanya.

Menurut dia, salah satu cara yang tengah disiapkan adalah memasang alat pendeteksi dini yang akan berbunyi setelah kendaraan plat kuning membeli melewati batas yang ditentukan.

Prinsipnya, lanjutnya, angkutan plat kuning boleh membeli BBM bersubsidi namun mesti seperlunya, tetapi Darwin enggan menyebutkan volume BBM bersubsidi per hari yang boleh dibeli kendaraan plat kuning.

"Ada dalam kajian tambahan yang akan dilengkapi sesuai rekomendasi DPR," ujarnya.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo menambahkan, nantinya, kendaraan plat kuning akan dipasangi alat kendali berupa radio frequency identification (RFID) yang membatasi pemakaian BBM bersubsidi pada volume tertentu.

RFID adalah metode identifikasi berbasis gelombang radio.

Darwin juga mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan perubahan pelat angkutan barang seperti sayur-mayur yang masih hitam menjadi kuning.
(K007/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010