Yogyakarta (ANTARA News) - Bagi masyarakat yang merindukan pertunjukan kethoprak, Taman Budaya Yogyakarta akan mengobati kerinduan anda melalui Festival Kethoprak se-Provinsi DIY yang digelar mulai 17 hingga 19 Desember ini.

Festival seni pertunjukan yang sudah jarang dipertontonkan itu akan diselenggarakan di Gedung Societet Militer kompleks Taman Budaya Yogyakarta.

"Ketoprak Mataram merupakan kesenian yang sangat konsisten dalam mempertahankan nilai-nilai tradisi menyangkut tata nilai, norma, dan etike bermasyarakat," kata Ketua Panitia Festival Ketoprak 2010 Wasdiyanta di Yogyakarta, Jumat.

Ia mengatakan, kali ini tema yang ditetapkan adalah tentang sejarah Kerajaan Mataram Islam, penampil dipersilakan mengembangkan cerita dan menentukan tafsir lakon sejarah Mataram.

"Tema yang dapat dikembangkan juga termasuk legenda berdasarkan sejarah Kerajaan Pajang hingga Kerajaan Mataram Islam," katanya.

Menurut dia Festival Ketoprak 2010 tersebut diikuti oleh lima kontingen dari kabupaten dan kota Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Kontingen Kota Yogyakarta akan mengawali pementasan pada 17 Desember 2010 yang mengambil judul `Barat Katiup Angin`, naskah ditulis RM Altiyanto Henryawan. Di hari yang sama kontingen Kabupaten Gunung Kidul akan membawakan judul `Pathi Kasaput Pedhu`," katanya.

Sedangkan pada 18 Desember 2010, ia mengatakan naskah berjudul `Putri Boyongan` karya Heru Santoso akan dibawakan oleh kontingen Kabupaten Bantul dan `Geger Karangsambong` naskah karya Djarwo SP akan dibawakan kontingen Kabupaten Sleman," katanya.

"Sementara itu pada 19 Desember 2010, Kabupaten Kulon Progo akan menutup Festival Ketoprak 2010 ini dengan naskah `Baru klinthing` yang ditulis Benectus Sukardi," katanya.

Ia mengatakan bahwa pementasan ketoprak Mataram tersebut dikemas dalam durasi waktu 60 menit hinga 75 menit untuk masing-masing penampil.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010