Jakarta (ANTARA News) - Berdasarkan hasil Survei MasterCard Worldwide Index of Consumer Confidence terbaru, konsumen di wilayah Asia-Pasifik akan tetap optimis dan waspada, meskipun mengalami penurunan kecil dari survei terakhir.

Menurut Yvette Oh, Group Executive Market Development Asia-Pacific, Middle East-Africa MasterCard Worldwide, di Jakarta, Selasa, mengatakan, selama 18 tahun, MasterCard Worldwide Index of Consumer Confidence merupakan survei mengenai keyakinan konsumen yang paling lama dan terlengkap di wilayah Asia-Pasifik.

"Dikeluarkan dua kali dalam setahun, Index ini berasal dari survei yang mengukur keyakinan konsumen akan ekspektasi pasar selama enam bulan ke depan yang didasari oleh lima tolok ukur, yaitu Ekonomi, Pekerjaan, Pasar Saham, Pendapatan Teratur dan Kualitas Hidup," katanya.

Ia menjelaskan, Nilai Index ini dikalkulasi dengan angka nol untuk yang paling pesimis, 100 untuk yang paling optimis dan 50 untuk yang netral. Survei terakhir dilakukan dari tanggal 13 September sampai 11 November 2010 dan melibatkan 10.502 konsumen dari 24 negara.

Pengumpulan data dilakukan melalui survei internet, wawancara personal, telepon dan melalui telepon komputer, dengan kuesioner yang diterjemahkan kedalam bahasa setempat. Laporan Index dan tambahannya tidak mewakili kinerja finansial MasterCard.

Ia menambahkan, di wilayahi Asia/Pasifik meliputi 14 negara, dan keyakinan konsumen tetap menunjukkan hasil yang optimis dengan nilai Index sebesar (68), sedikit menurun dari enam bulan yang lalu (69,1) tetapi lebih tinggi dari tahun lalu (66,3), saat wilayah Asia-Pasifik mulai bangkit dari efek krisis finansial global.

"Diantara kelima tolok ukur, responden paling optimis mengenai Pendapatan Teratur (71,6), lebih rendah dari enam bulan yang lalu (73,5) tetapi lebih tinggi dari tahun lalu (65,5). Mereka paling tidak optimis mengenai Kualitas Hidup (64,7), meskipun tolok ukur ini mencapai nilai tertinggi dalam dua tahun terakhir, mengindikasikan kembali secara bertahap ke tingkat sebelum krisis (66,7 di akhir tahun 2007)," ujarnya.

Persepsi konsumen mengenai Ekonomi (70,6) sedikit menurun dibandingkan dengan enam yang bulan lalu (72,6) dan tahun lalu (71,4), tetapi nilai-nilai diatas 70 masih merupakan tertinggi di wilayah Asia/Pasifik selama lima tahun terakhir.

Hal yang sama juga terjadi dengan tolok ukur Pekerjaan (67,5) yang menjadi nilai tertinggi kedua di wilayah ini selama lima tahun terakhir. Mengenai kinerja Pasar Saham (65), hasil dari konsumen kurang begitu positif jika dibandingkan dengan enam bulan yang lalu (68,3) dan tahun lalu (67,5).

"Nilai-nilai ini menandakan bahwa meskipun konsumen melihat yang terburuk dari krisis yang telah lewat, mereka masih waspada untuk beberapa bulan ke depan. Persepsi ini dapat berperan besar dikarenakan oleh ketidak-pastian akibat inflasi, berbagai ukuran ketat yang diimplementasikan oleh pemerintah di wilayah ini, dan pertumbuhan yang lambat selepas krisis.

"Meskipun begitu, hal ini memberikan semangat bahwa persepsi konsumen mengenai Ekonomi, Pekerjaan dan Kualitas Hidup adalah beberapa yang paling positif dalam beberapa tahun terakhir," imbuhnya.

Responden dari Vietnam adalah yang paling optimis (90,3) di wilayah Asia/Pasifik, diikuti Singapura (86,1) dan Filipina (80,1). Responden dari Jepang (20,2) terus melihat bulan-bulan ke depan dengan pesimis, lebih rendah dari enam bulan yang lalu (27,8) dan tahun lalu (24,4). Sentimen konsumen di Selandia Baru, meskipun menghasilkan keoptimisan (53,3), telah menurun dari enam bulan yang lalu (65,9) dan tahun lalu (69,7).

Penggerak pertumbuhan dari wilayah ini, yaitu Cina (79,4) dan India (73,0) tetap positif dalam menyikapi pandangan, meskipun nilai untuk Cina lebih rendah dari enam bulan yang lalu (83.0) dan tahun lalu (85,3). Penurunan ini diakibatkan oleh nilai yang rendah dari kelima tolok ukur, dengan Pekerjaan yang mengalami penurunan paling drastic (71,2 dibandingkan 79,8 enam bulan yang lalu).

"Di lain pihak, nilai di India telah tumbuh (68,2 enam bulan yang lalu dan 68,8 tahun lalu), diakibatkan oleh kenaikan keoptimisan dari kelima tolok ukur tadi," katanya.

Sentimen konsumen di Thailand berada pada tingkat keoptimisan tertinggi (57,3) pada empat tahun terakhir, sedangkan di Filipina (80,1), adalah yang paling optimis sejak tahun 1997. Hasil dari responden yang berasal dari Filipina menunjukkan bahwa Kualitas Hidup (80,5) dan Ekonomi (83,6) merupakan nilai-nilai tertinggi sejak Filipina diikut sertakan dalam survei ini tahun 1995.

Di tempat lain, MasterCard Worldwide Index of Consumer Confidence di Timur Tengah dan Afrika menunjukan kenaikan nilai dibandingkan enam bulan yang lalu. Di Timur Tengah, secara keseluruhan keyakinan konsumen sedikit lebih besar (71,6 dibandingkan 69,2 enam bulan yang lalu).

Responden paling optimis terhadap Pendapatan Teratur (83,0) dan paling tidak optmis mengenai Pasar Saham (63,2). Saudi Arabia (95,1) dan Qatar (83,6) menduduki tempat tertinggi mengenai Consumer Confidence secara keseluruhan, dengan Saudi Arabia menduduki peringkat tertinggi selama tiga tahun.

Nilai keyakinan konsumen secara keseluruhan di keempat negara Afrika yang disurvei naik ke 79 dari (73,7), enam bulan yang lalu, diakibatkan oleh kenaikan substansial di Nigeria (94,3 dibandingkan 83,2 enam bulan yang lalu) dan Kenya (87,3 dibandingkan 73,5).

Namun, Maroko (65,3) menunjukkan penurunan yang signifikan di nilai keyakinan konsumen pada enam bulan lalu (78,2), sedangkan di Afrika Selatan turun hingga (54,7), nilai terendah di negara ini sejak diikut-sertakan dalam survei pertama kali tahun 2003. (*)
(ANT-135/M012/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010