Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Menneg BUMN), Mustafa Abubakar, meminta Perusahaan Umum (Perum) ANTARA memperkuat peran dalam menjalankan fungsinya sebagai kantor berita penyedia informasi kepada masyarakat, demi menjaga keutuan bangsa dan negara.

Dalam sambutan Hari Ulang Tahun ke-73 ANTARA, di Jakarta, Senin, Mustafa mengemukakan, ANTARA merupakan perusahaan milik negara sangat strategis dengan tugas menjembatani antara yang membutuhkan informasi dengan pemberi informasi.

Dalam menjalankan tugasnya, menurut Mustafa, ANTARA saat ini dihadapkan pada persaingan usaha yang sangat ketat sejalan dengan keterbukaan informasi.

Pada kesempatan itu, Mustafa menekankan bahwa kunci keberhasilan ANTARA dalam memenangkan persaingan dunia informasi adalah pentingnya penciptaan nilai dari sisi bisnis, harus rajin dan semakin kreatif.

"Sebagai pengemban misi negara, masyarakat dan bangsa, ANTARA juga harus berjalan dalam norma-norma korporasi, agar bisa keluar dari kesulitan keuangan," demikian Mustafa Abubakar.

HUT ke-73 ANTARA yang berlangsung di Auditorium Adhiyana, Wisma ANTARA, Jakarta itu, antara lain dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring, Ketua Ikatan Alumni Lemhannas, Agum Gumelar, mantan Pemimpin Umum ANTARA, Parni Hadi, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, dan Ketua Dewan Pengawas Perum ANTARA, Henry Subijakto, dan mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar.

Kantor Berita ANTARA didirikan pada tahun 1937 oleh Adam Malik, Soemanang, Pardu Kartawigoena dan Sipahoetar. Sejak Juli 2010 ANTARA berubah status menjadi Perusahaan Umum (Perum) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 40/2007 yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
(T.R17/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010