Sleman (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Sleman melakukan penyelidikan kemungkinan unsur kelalaian dalam kecelakaan tunggal truk terguling di kawasan objek wisata Tebing Breksi, Kecamatan Prambanan pada Jumat (3/9) malam yang mengakibatkan enam orang tewas.

"Kami masih melakukan penyelidikan dalam kasus laka lantas tersebut ada tidaknya unsur kelalaian. Sementara ini kecelakaan tersebut akibat rem truk blong di jalan menurun dan menikung," kata Kasatlantas Polres Sleman AKP Anang Tri Novian di Sleman, Sabtu.

Kecelakaan bermula ketika truk bermuatan bernomor polisi AB-8242-ZU yang ditumpangi 11 orang mengambil batu di Dusun Groyokan, Sambirejo, Prambanan pada Jumat (3/9) malam.

Setelah muatan penuh truk hendak pulang ke daerah Srimartani, Kabupaten Bantul, namun dalam perjalan saat melintas di jalan yang menurun di Jalan Candi Ijo, pengemudi diduga tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya karena mengalami rem blong.

Baca juga: Truk kontainer terguling tutupi Tol Cipularang Km 91 arah Bandung

Baca juga: Sebuah truk terguling menimpa minibus di Slipi Sabtu malam


"Saat jalan menurun laju truk tidak terkendali, diduga karena rem blong, dan saat melintas di tikungan laju truk yang tidak terkendali tersebut terguling dan terseret turun hingga menabrak pagar rumah warga," ungkapnya.

Akibat kejadian tersebut, lima orang meninggal di lokasi, dua orang luka berat dan empat orang luka sedang.

"Namun dalam perjalanan ke rumah sakit, satu orang yang luka berat dalam kondisi kritis, akhirnya meninggal dunia. Sehingga total korban meninggal dunia enam orang," ujarnya.

Menurut dia, banyaknya korban yang meninggal dikarenakan para korban ini menumpang di atas kendaraan bermuatan batu taman tersebut, dan saat kejadian terlempar dari kendaraan," katanya.

Ia mengatakan, korban meninggal dunia akibat mengalami luka berat di bagian kepala akibat benturan batu untuk taman yang diangkut truk tersebut.

"Kami belum bisa menyimpulkan ada tidaknya unsur kelalaian dalam kecelakaan tersebut. Saat ini jam masih mengumpulkan keterangan sejumlah saksi," tuturnya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021