Untuk mencegah penurunan kegiatan ekonomi yang lebih buruk, maka dibutuhkan suatu tindakan konkret
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan bantuan modal usaha mikro kepada lebih dari 10 ribu mustahik atau penerima zakat.

Bantuan itu merupakan modal usaha dalam rangka mendorong UMKM yang terkena dampak pandemi COVID-19 dan juga sembako dengan nilai total keduanya sekitar Rp10 miliar, sebut keterangan pers Kemenkop UKM di Jakarta, Jumat.

"Untuk mencegah penurunan kegiatan ekonomi yang lebih buruk, maka dibutuhkan suatu tindakan konkret," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam penyaluran bantuan "Kita Jaga Usaha UMKM Bangkit" secara simbolis di Lantor Gubernur DIY, Jumat.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) 2021, 87,5 persen UMKM di Indonesia terdampak pandemi COVID-19.

Sementara itu, sebanyak 93,2 persen UMKM terdampak pada sisi penjualan yang menurun.

Karena itu, menurut Teten, pemerintah pusat maupun daerah dan lembaga memastikan pelaku usaha kecil mampu beradaptasi untuk bertahan, pulih, dan melanjutkan usahanya masing-masing.

"Saya mengapresiasi Pemprov Yogyakarta yang pertumbuhan ekonominya tumbuh 11 persen di atas pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II 2021 yang mana mayoritas didorong gerakan stimulus yang diberikan ke UMKM," ungkapnya.

Teten juga mengapresiasi Baznas yang telah cepat tanggap dengan inisiatif bersama Kemenkop UKM untuk membantu UMKM.

Jika pada bulan puasa yang lalu telah diberikan santunan untuk kaum duafa dan yatim piatu, lanjut dia, maka saat ini diberikan bantuan untuk pengusaha kuliner seperti warung tegal (warteg), warung padang, bakso, soto, pecel lele, dan warung makan lainnya.

"Zakat dan dana umat yang dikelola Baznas sebelumnya dioptimalkan pemanfaatannya untuk hal-hal produktif dan kemaslahatan. Tapi, sekarang lebih produktif untuk modal usaha. Jadi, ibadah dan pahalanya lebih besar lagi," sebut Teten.

Ketua Baznas KH Noor Achmad mengatakan bahwa Baznas sebagai lembaga yang diamanahkan oleh undang-undang untuk mengelola dana zakat, infak, dan sedekah memiliki peran yang sangat penting dalam membantu kegiatan ekonomi terutama pelaku UMKM.

Baznas membentuk program sebagai respons darurat ekonomi COVID-19 yang terdiri dari UMKM Bangkit dan Dapoer Kuliner Nusantara.

"UMKM Bangkit ini program pemberian bantuan langsung kepada 10 ribu pelaku UMKM di wilayah PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) level 3 dan level 4 dengan jumlah bantuan sebesar Rp1 juta per orang. Total bantuan UMKM Bangkit sebesar Rp 10 miliar," ujar Noor Achmad.

Sementara itu, Program Dapoer Kuliner Nusantara dikatakan merupakan program pemberdayaan warteg, warung nasi, warung padang, dan usaha kuliner skala kecil lainnya untuk menyediakan 123.888 paket makanan yang akan didistribusikan kepada pelaku isolasi mandiri, panti asuhan, panti jompo, lembaga pemasyarakatan, pesantren, rumah singgah, tenaga kesehatan, dan warga terdampak pembatasan sosial.

Program Dapoer Kuliner Nusantara juga akan melakukan skema cash for work (CFW) bagi pekerja marginal yang akan membantu dalam pelaksanaan program. Total dana Program Dapoer Kuliner Nusantara sebesar Rp3,857 miliar.

Kedua program tersebut dinyatakan akan diluncurkan Baznas dengan tajuk "Kita Jaga Usaha".

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyambut baik program "Kita Jaga Usaha" yang diinisiasi oleh Baznas.

Dia mengharapkan agar bantuan ini dapat menjadi stimulus perekonomian nasional, secara khusus Yogyakarta.

Baca juga: KemenkopUKM-Kemendikburistek sinergi perkuat daya saing UMKM
Baca juga: UMKM kuliner punya kesempatan emas untuk "go digital"
Baca juga: Baznas Kulon Progo salurkan bantuan Rp568,5 juta penanganan COVID-19


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021