Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat menilai Indonesia merupakan pilihan yang tepat untuk investasi bagi kalangan industri komponen otomotif, menyusul pertumbuhan permintaan yang tinggi pada mobil dan motor tahun ini.

"Berkembangnya produksi dan penjualan kendaraan bermotor baik roda empat maupun dua, yang merupakan prospek bagi industri komponen ke depan," katanya pada perayaan produksi mobil ke-2 juta PT Astra Daihatsu Motor, di Jakarta, Rabu.

Ia memperkirakan produksi kendaraan bermotor roda empat sampai akhir tahun di Indonesia mencapai lebih dari 700 ribu unit. Jumlah itu, lanjut dia, merupakan catatan terbaru dalam dunia otomotif di Indonesia.

Demikian pula dengan kendaraan roda dua. Pada Januari-Oktober 2010 penjualan sepeda motor yang diproduksi di dalam negeri telah menembus 6,2 juta unit.

"PT Astra Daihatsu motor sudah mendekati apa yang pemerintah inginkan, yaitu penggunakan komponen lokal telah mencapai 85 persen," ujar Hidayat.

Ia mengatakan sampai saat ini masih ada komponen yang belum bisa diproduksi di dalam negeri yaitu "gear" (roda gigi) dan transmisi. Hidayat mengatakan produksi mobil dari suatu pabrikan harus mencapai sekitar 250 ribu sampai 300 ribu unit untuk mencapai skala ekonomi untuk pembuatan transmisi dan roda gigi di dalam negeri. .

"Untuk mencapai 100 persen (komponen lokal) bagi Daihatsu membutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun," ujarnya. Apalagi, kata dia, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) juga menargetkan produksi sudah bisa melampaui angka 300 ribu tahun depan.

Ia mengharapkan ADM sebagai produsen mobil terbesar di Indonesia saat ini mengajak subkontraktor Daihatsu di Jepang untuk melakukan investasi untuk memproduksi berbagai komponen yang belum di buat di Indonesia, guna memperkuat struktur industri otomotif nasional.

ADM sendiri saat ini telah melibatkan 155 perusahaan pemasok komponen untuk tingkat pertama dan 850 perusahaaan komponen di tingkat kedua dari dalam negeri, yang menyerap lebih dari 507 ribu orang. (*)

R016/C004

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010