Banjarmasin (ANTARA) - Bank Indonesia mendukung perluasan pasar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kalimantan untuk menembus pasar Singapura antara lain melalui Program Akselerasi UMKM Berorientasi Ekspor atau PAMOR BORNEO.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Amanlison Sembiring dalam acara peluncuran program PAMOR BORNEO secara virtual, Senin, mengatakan, PAMOR BORNEO merupakan kolaborasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Singapura, untuk mendorong UMKM agar lebih dikenal bukan hanya secara nasional tetapi juga internasional.

Program PAMOR BORNEO yang dibuka secara virtual dan dihadiri baik pejabat pusat maupun pemda berlangsung meriah dengan menampilkan video kerajinan, tarian dan peragaan busana khas Kalimantan.

Kegiatan tersebut, tambah Amanlison, juga didukung oleh Kementerian Koperasi & UMKM, Kementerian Perdagangan, Duta Besar RI untuk Singapura, Pemerintah Provinsi, dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah di wilayah Kalimantan.

Menurut Amanlison, pada kegiatan yang juga dihadiri Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Singapura Suryo Pratomo, diharapkan mampu membangkitkan UMKM Borneo untuk bisa bersaing di tingkat internasional.

"Kami akan terus mendukung pengembangan UMKM sebagai sumber kekuatan baru perekonomian nasional, dengan mendorong UMKM wilayah Kalimantan Go Export dan menembus pasar Singapura," katanya.

Bank Indonesia, bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalsel, Kalbar, dan Kalteng, telah melakukan kurasi terhadap 60 UMKM dengan menggandeng dua agregator internasional, yaitu NetAsia dan Tanivest.

Dari 60 UMKM yang dikurasi, terdapat 19 UMKM unggulan wilayah Kalimantan yang lulus dan telah diikutkan pada rangkaian kegiatan PAMOR BORNEO di Singapura. "Mudah-mudahan di tahun, UMKM Ekspor dari Kalimantan bertambah dan meluas ke berbagai negara," katanya.
Baca juga: Mengatur strategi bisnis UMKM taklukkan pandemi

UMKM yang mengikuti kegiatan PAMOR BORNEO terbagi menjadi delapan UMKM di bidang aksesoris dan fesyen, lima UMKM di bidang home deco, dan enam UMKM di bidang makanan dan minuman.

Adapun kegiatan kegiatan PAMOR BORNEO dimulai dengan melakukan promosi produk secara daring dan luring antara lain, bekerjasama dengan local influencer di Singapura sejak tanggal 27 Juli 2021, peluncuran marketplace PAMOR BORNEO di e-commerce multinasional Shopify pada tanggal 8 Agustus 2021.

Selain itu, pameran di Suntec City Mall, Singapura pada tanggal 14 Agustus 2021 – 29 Agustus 2021.

Kegiatan PAMOR BORNEO akan diisi oleh pembangunan kapasitas  untuk UMKM berupa webinar dengan tema “Peluang dan Tantangan Ekspor ke Singapura” yang akan diselenggarakan pada tanggal 24 Agustus 2021.

"Sampai dengan hari ini, sudah terdapat lebih dari 250 kunjungan di lokasi pameran di Singapura dan sudah menghasilkan transaksi lebih dari 2.500 dolar Singapura," katanya.
Baca juga: LPEI beri pendampingan UMKM agar siap masuki pasar global

Menurut Amanlison, melihat tingginya permintaan terhadap produk UMKM, pembelian melalui skema pre-order pun sudah mulai dilakukan terhadap dua UMKM, yaitu Pradeya Art (Home Deco) dan Refa Gallery (Fashion & Accessoris).

Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA mengatakan, sebagai upaya untuk mendukung UMKM agar pasarnya diterima pasar luar negeri secara luas, pihaknya juga akan menggandeng perusahaan-perusahaan besar, untuk membantu membenahi kemasan, sehingga lebih bagus dan elegan.

Menurut Safrizal, kemasan produk juga menjadi salah satu hal yang sangat pentin, untuk menunjukkan barang-barang UMKM berkualitas dan bisa diterima oleh pasar secara luas.

Hadir secara virtual pada pembukaan tersebut antara lain, Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia Jerry Sambuaga, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Siti Azizah,Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo serta pejabat lainnya.
 

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021