Jakarta (ANTARA) - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menyatakan kehadiran Staria di Indonesia tidak akan berpengaruh terhadap keberadaan H-1 yang telah terlebih dulu mengaspal.

Direktur Pemasaran HMID Erwin Djajadiputra mengatakan Hyundai Staria dan H-1 dirancang menggunakan platform yang berbeda.

"Jadi memang Hyundai Staria ini adalah dua platform yang berbeda dengan Hyundai H-1," kata Erwin dalam jumpa media secara virtual, Sabtu.

Erwin memastikan kedua produk andalan Hyundai tersebut akan tetap dipasarkan secara bersamaan. Staria, kata dia, akan menyasar market konsumen yang menginginkan MPV Premium.

Chief Operating Officer HMID Makmur menambahkan bahwa Staria adalah MPV premium yang dilengkapi fitur-fitur canggih, termasuk fitur keamanan dan keselamatan mumpuni.

"Kita menempatkan Staria ini sebagai MPV premium kami, dilengkapi dengan fitur-fitur yang sangat lengkap. Jadi ini didesain untuk orang-orang yang mempunyai mindset Larger Than Life," kata Makmur.

Staria hadir dengan dua jenis pilihan konfigurasi tempat duduk, yakni Staria Signature 7 (tujuh tempat duduk) dan Staria Signature 9 (sembilan tempat duduk).

Makmur mengatakan dua pilihan tersebut disediakan untuk memenuhi kebutuhan profesional dan pelaku bisnis, serta untuk keluarga yang ingin merasakan petualangan baru.

"Ke depannya, kami berharap Staria dapat memberikan arti baru bagi mobilitas keluarga Indonesia serta para profesional dan pebisnis," ucap Makmur.

Di pasar, Staria dijual di kisaran harga Rp888 juta hingga Rp1,02 miliar. Sementara H-1 dibanderol di kisaran Rp506 juta sampai Rp621 juta.


Baca juga: Hyundai Staria resmi meluncur di Indonesia

Baca juga: Hyundai akan jual Staria di Thailand, kapan masuk ke Indonesia?

Baca juga: Hyundai perkenalkan minivan terbaru bernama Staria
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021