Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengadakan sosialisasi program Teman Bus, sebuah pengembangan angkutan umum di kawasan perkotaan berbasis jalan di Makassar.

Program pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan di wilayah perkotaan dengan skema Buy The Service (BTS), merupakan program yang dirancang oleh Direktorat Angkutan Jalan agar dapat mengintervensi pengembangan Angkutan umum perkotaan di Indonesia sehingga muncul terobosan yang inovatif.

"Pada tahun 2020 Pilot Project Program 'TEMAN BUS' telah hadir di lima kota yaitu Medan, Palembang, Yogyakarta, Surakarta, dan Bali dan tahun 2021 ini rencana akan dilanjutkan di Surabaya, Bandung, Makassar, Banyumas dan Banjarmasin," ujar Drs. Budi Setiyadi, S.H., Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dalam webinar "Program Teman Bus Untuk Konektivitas Kawasan Perkotaan di Makassar" pada Jumat.

Konsep BTS berbasis aplikasi ini didukung oleh Manajemen Pengelola dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi yang meliputi sistem operasional, sistem pemeliharaan, sistem Pengelolaan Keuangan dan sistem SDM yang didukung dengan digitalisasi secara real time untuk menuju angkutan umum yang lebih profesional.

Teman Bus Makassar akan tersedia sebanyak 87 unit bus yang siap melayani penumpang di empat rute layanan yakni Terminal Mallengkeri - UNHAS (melalui Jl. Metro Tj. Bunga), Mall Panakkukang - Bandara Sultan Hasanuddin, Kampus 2 PNUP - Kampus 2 PIP dan Pelabuhan Soekarno Hatta - UIN Samata dengan Jam operasional dari 05.00 - 22.00 WIB.

Teman Bus diharapkan menjadi bagian digitalisasi 4.0 smart city program yang mendukung cashless society.

Program ini adalah sebagai langkah awal implementasi dari program BTS yang memberikan subsidi penuh bagi operator dengan fasilitas pendukung di bus yang lebih baik untuk meningkatkan pelayanan dengan harapan lebih banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi publik.

Sejak diluncurkan pada tahun 2020, Teman Bus telah melayani lebih dari 6 juta penumpang.

"Saya berharap layanan Teman Bus pada tahun mendatang semakin banyak berkembang dan hadir di kota-kota seluruh Indonesia serta dapat memberikan dampak yang signifikan dalam menekan tingkat polusi udara dan menghemat penggunaan bahan bakar fosil, di mana secara bertahap salah satu koridor nantinya direncanakan menggunakan kendaraan bus listrik," kata Budi.

Teman Bus merupakan implementasi program Buy the Service (BTS) dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk pengembangan angkutan umum di kawasan perkotaan berbasis jalan yang menggunakan teknologi telematika yang andal dan berbasis non tunai untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan serta kenyamanan mobilisasi.

Tujuan utama Teman Bus adalah memberikan Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal dan Nyaman bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu Teman Bus memiliki standar minimal yang ditetapkan oleh pemerintah.

Teman Bus dilengkapi dengan Internet of Things Smart Bus, CCTV dan sensor alarm pengemudi yang merupakan salah satu upaya untuk memberikan rasa aman bagi penumpang. Layanan Teman Bus juga mengedepankan kenyaman penumpang dengan selalu menjaga kebersihan area di dalam bus dan mengikuti protokol kesehatan dengan mewajibkan penumpang memakai masker, sosial distancing menjaga kapasitas 50 persen dan menyediakan hand sanitizer.

Baca juga: Perkuat konektivitas, Kemenhub hadirkan layanan Teman Bus di Banyumas

Baca juga: Kemenhub akan perluas layanan Teman Bus di 11 kota

Baca juga: Kemenhub optimistis program Teman Bus tekan kemacetan dan polusi udara





 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021