Situasi kondisi yang kita hadapi tidak mudah. Dalam situasi kondisi ini, hasil survei yang baik tentu harus dijadikan vitamin untuk bekerja lebih keras. 'Good is not enough when better is possible'
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR Hendrawan Supratikno menyebutkan hasil survei yang baik didapat oleh pemerintah belakangan ini harus jadi vitamin untuk kerja-kerja yang lebih baik lagi.

Hendrawan Supratikno kepada wartawan di Jakarta, Minggu, mengajak pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk tidak cepat puas dengan capaian-capaian bagus selama ini. Sebab, tantangan bisa saja semakin berat karena dampak pandemi COVID-19. "Situasi kondisi yang kita hadapi tidak mudah. Dalam situasi kondisi ini, hasil survei yang baik tentu harus dijadikan vitamin untuk bekerja lebih keras. Good is not enough when better is possible," kata dia.

Hendrawan mengomentari hasil survei Charta Politika Indonesia yang menyebut 62,4 persen responden puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf di masa pandemi. Survei pada 12-20 Juli, melibatkan 1.200 responden di seluruh wilayah Indonesia. Hendrawan mengatakan tidak ada penyebab tunggal kepuasan masyarakat terkait hasil survei tersebut.

Menurut dia, salah satu faktor yang membuat masyarakat optimistis adalah terkendalinya situasi kondisi sosial politik. Dia mengapresiasi sinergi TNI dan Polri yang berhasil menjaga stabilitas keamanan. Kemudian, kalau ada yang menilai pemerintah gagal sampai meminta Jokowi mundur, menurut Hendrawan, itu muncul dari kelompok yang mau memanfaatkan situasi kondisi untuk keuntungan politik partisan.

"Di mana-mana selalu ada kelompok-kelompok tersebut," ucap Hendrawan.

Baca juga: Survei sebut masyarakat optimis ekonomi Indonesia terus membaik

Baca juga: Charta Politika sebut masyarakat Indonesia puas kinerja Jokowi-Ma'ruf
Aktivis politik Irma Suryani Chaniago mengatakan usaha pemerintah dalam menyelaraskan pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19 dan pertumbuhan ekonomi membuahkan hasil baik.

Irma menilai kinerja pemerintah dalam menetapkan regulasi yang kemudian mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sekaligus menurunkan kasus COVID-19 secara terukur dengan percepatan pelayanan vaksinasi jadi salah satu indikator kesuksesan kinerja pemerintah. Irma mengingatkan bahwa kasus COVID-19 merupakan pandemi, bukan cuma Indonesia yang kesulitan memutus mata rantai penyebarannya. Sejauh ini, semua negara di dunia masih belum mampu menyelesaikan pandemi.

"Saat ini Indonesia alhamdulillah mulai bisa step by step memutus mata rantai penyebarannya, tetapi ekonomi tidak ambruk, bahkan pertumbuhannya semakin baik. Tentu dengan demikian makin tidak ada satupun alasan yang dapat menjatuhkan Jokowi," ucapnya. Menurut Irma, kelompok yang menilai pemerintah gagal dan meminta Jokowi mundur itu tidak bekerja, hanya bisa mempolitisasi kesulitan negara dan bangsa. Dia yakin desakan Jokowi mundur tidak mempengaruhi kinerja pemerintah.

Ekonomi Indonesia pada triwulan II-2021 tumbuh sebesar 7,07 persen (yoy), tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Ini sekaligus mencatatkan rekor pertumbuhan triwulanan tertinggi sejak Krisis Subprime Mortgage, bahkan lebih tinggi dari negara lain. Pertumbuhan tersebut dicapai pada saat kasus aktif COVID-19 rata-rata selama triwulan II-2021 yang tercatat sekitar 113.218 kasus.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021