Jakarta (ANTARA) - Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat besar mencapai 4,9 kWh per meter persegi atau setara dengan 112 ribu GWp, namun energi surya yang dimanfaatkan saat ini baru sekitar 26,51 MWp.

Direktur Pemasaran & Penjualan Korporat ATW Solar Indonesia Wilson Tanuwijaya mengatakan pihaknya berkomitmen mendorong pemanfaatan energi surya di Indonesia dengan mengeluarkan belanja modal untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 200 MWp.

"ATW Group berkomitmen untuk berinvestasi dalam membangun pembangkit energi baru dan terbarukan khususnya PLTS sebesar 200 MWp setara dengan 100 juta dolar AS sampai pada tahun 2023," katanya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu.

Wilson menjelaskan untuk bisa mencapai target tersebut pihaknya mengedepankan model bisnis terintegrasi dalam bidang perdagangan, perencanaan-pembangunan-pemasangan (EPC), dan pembiayaan dari asing maupun perbankan nasional, sehingga dapat memberikan nilai tambah lebih besar bagi masyarakat.

Selain membangun pembangkit energi surya, ATW Grup juga fokus dalam pengembangan teknologi secara reguler melalui research and development agar energi surya makin dikenal dan bisa diadopsi publik.

"Sektor market yang dituju adalah residential dan industrial. Cara yang kami lakukan saat ini adalah dengan terus mengedukasi dan melakukan sosialisasi terhadap pemain industri maupun pemilik rumah dengan cara-cara yang unik di ekosistem digital," ujar Wilson.

Lebih lanjut ia menyampaikan ATW Grup juga bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan mulai dari tingkat sekolah menengah kejuruan, politeknik, dan universitas demi memastikan pasokan sumber daya manusia yang mumpuni dan berdaya saing tinggi dalam mengelola dan mengembangkan potensi energi surya di Indonesia.

Perusahaan penyedia solusi energi surya ini optimistis pasar pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia prospektif mengingat biaya komponen pembangkit telah turun signifikan hingga 80 persen dalam satu dekade terakhir.

Penurunan biaya komponen tersebut dinilai akan mendorong minat masyarakat untuk mulai menggunakan energi berbasis matahari.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021