Jakarta (ANTARA) - Pembuat pesawat Brazil, Embraer SA mengatakan bahwa unit taksi terbangnya yakni Eve telah menandatangani perjanjian dengan anak perusahaan Kenya Airways, Fahari Aviation, untuk mengembangkan model operasi di pasar utamanya.

Melansir Reuters, Kamis, perjanjian dengan Fahari Aviation yang merupakan divisi pesawat tak berawak Kenya Airways itu bertujuan untuk merancang jaringan dalam melakukan pengoperasian Electric Vertical Aircraft (EVA) yang aman.

Baca juga: PAL-V mobil terbang pertama bersertifikat EASA

Investasi pesawat listrik tanpa emisi tumbuh karena konsumen telah mendorong pilihan yang lebih ramah lingkungan di sektor transportasi.

Hal tersebut juga menjadi cara baru dalam mengatasi kemacetan di kota-kota besar.

Perjalananan dari bandara Kenya ke pusat kota yang tadinya membutuhkan waktu tempuh lebih dari satu jam menjadi enam menit saja dengan menggunakan EVA.

Pada Juni lalu, Eve telah mengadakan pembicaraan merger dengan Zanite Acquisition Corp, yang dikenal sebagai blank-check company.

Pada bulan yang sama, pembuat pesawat listrik AS Vertical Aerospace mengumumkan akan go public melalui merger dengan Broadstone Acquisition Corp dalam kesepakatan yang diperkirakan akan dicapai pada paruh kedua tahun 2021.

Baca juga: Taksi terbang Archer resmi diluncurkan

Baca juga: Taksi terbang Volocopter dapat suntikan dana 200 juta euro

Baca juga: Soal taksi terbang, Pengamat: Idenya bagus sekali, tak ada saingan
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021