Roma (ANTARA News) - Pelatih Inter Milan Rafael Benitez, Jumat (Sabtu WIB) memberikan perumpamaan mengenai kekalahan timnya, Rabu lalu terutama oleh aksi pemain Tottenham Hotspur Gareth Bale yang dianggap bagaikan kecepatan mobil Ferrari sehingga tidak bisa ditaklukkan oleh Inter yang ibarat Volvo.

Bale, pemain Tottenham asal Wales tersebut merobek-robek pertahanan Inter pada pertandingan kualifikasi grup Liga Champions yang dimenangi klub asal Inggris itu dengan skor 3-1 di Stadion White Hart Lane, sebagaimana dikutip dari AFP.

Massimo Moratti, presiden Inter mengecam timnya yang dianggap tidak memiliki komitmen dan karakter kuat dalam pertandingan itu. Moratti juga mengatakan bahwa para pemain Inter seharusnya bisa menahan laju Bale.

Namun Benitez mencoba membela diri dengan mengatakan bahwa penyebab kekalahan adalah lemahnya barisan pertahanan dari sektor sayap, dan selain itu, tidak ada yang bisa mereka lakukan bila menghadapi seorang pemain yang sangat cepat seperti Bale.

"Kami sudah sering berhadapan dengan Bale dan kami semua tahu tahu Bale sangat cepat dan sulit dijaga," kata Benitez, mantan pelatih Liverpool itu.

"Masalahnya bukan pada daya jelajah pemain. Masalahnya kami kalah dan kami perlu tampil lebih menyerang. Tapi saat kami kehilangan bola, Bale bermain sangat cepat dan sulit bagi kami untuk menahannya."

"Jka Anda punya mobil Ferrari sementara saya hanya punya Volvo, Anda pasti akan mengalahkan saya saat adu cepat. Volvo adalah mobil bagus, tapi Ferrari lebih cepat," kata Benitez memberikan contoh.

"Coutinho dan Jonathan Biabiany sudah bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan bertahan mereka dan saya gembira dengan mereka, tapi mereka tetap punya karakter menyerang," katanya.

Mengomentari kritikan dari bosnya Moratti, Benitez mengatakan kritikan tersebut wajar, tapi juga mengingatkan bahwa timnya baru mengalami satu kekalahan.

Menjelang pertandingan menghadapi tuan rumah Brescia pada pertandingan Liga Italia Seri A, Sabtu, Inter saat ini masih menempati peringkat kedua klasemen sementara, dibawah Lazio yang secara mengejutkan masih kokoh di puncak.

Sementara di Liga Champions, Inter yang juga berada di peringkat kedua grup, hanya kalah selisih gol dengan Tottenham yang berada di puncak klasemen sementara dan berpeluang besar untuk lolos ke babak sistem gugur atau 16 besar.

"Kami sebenarnya tim yang punya karakter, kami telah membuktikannya sejak di liga domestik. Kami bisa menang dan bermain lebih baik, lebih baik dari pertandingan sebelumnya. Sekaranglah waktunya untuk membuktikan karakter itu," kata pelatih asal Spanyol tersebut.

"Jika kami memenangi satu pertandingan (dari dua tersisa) di Liga Champions, kami akan lolos. Saya menikmati saat yang menyenangkan bersama tim yang telah memenangi banyak gelar juara tahun lalu. Jika kami mengalahkan Brescia, mau bicara apa lagi? Kami memang bermain buruk menghadapi Tottenham, tapi kami bermain bagus di pertandingan liga domestik," katanya

Benitez juga memberikan gambaran terhadap tim Italia lainnya yang gagal pula meraih kemenangan pada pertandingan Liga Champions.

Jika Inter mengalahkan Werder Bremen, tapi kalah menghadapi Twente, peluang Inter bisa terancam jika pada pertandingan lainnya Twente juga menang atas Tottenham.

Secara keseluruhan, Inter masih berada dalam posisi yang menguntungkan, baik di kompetisi Liga Champions maupun liga domestik, sementara saingan mereka di Liga Seri A justru berada dalam bahaya.

AC Milan misalnya yang juga berada di peringkat kedua klasemen grup, tapi harus menghadapi tua pertandingan brat menghadapi Auxerre dan Ajax pada dua pertandingan sisa.

Jika gagal meraih satu pun kemenangan, dipastikan AC Milan akan tersingkir dari persaingan.

Sementara di kompetisi Liga Europa, baik Napoli, Juventus, Palermo dan Sampdoria, tidak satu pun yang memastikan diri lolos dari kualifikasi grup.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010