Jakarta (ANTARA News) - Kapal yang mengangkut Kepala Kepolisian Sektor Kepulauan Seribu Utara dan istri Bupati Kepulauan Seribu dihempas ombak besar hingga mengakibatkan kapal nyaris tenggelam, Kamis.

"Kapal penumpang oleng di saat datangnya ombak besar di kepulauan Seribu," kata Kapolsek Kepulauan Seribu Utara Ajun Komisaris Polisi (AKP) CH Tambunan, Kamis.

Dia menjelaskan saat itu KM Praja Bahari V sedang berlayar menuju Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, dari Dermaga Marina, Ancol, Jakarta Utara.

Kapal milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu ini membawa 19 orang Tim Pembinaan PKK yang hendak melakukan kegiatan penyuluhan di Pulau Kelapa, Pulau Panggang, dan Pulau Harapan.

"Saat kapal baru sampai ke perairan Pulau Untung Jawa, kapal sudah goyang, jadi kami kembali ke Marina," kata Tambunan.

Kapal tersebut kembali ke Dermaga Marina dari perairan Pulau Untung Jawa pukul 10.00, dari jam keberangkatan pukul 08.55 WIB.

Padahal menurut Tambunan, waktu tempuh dari Dermaga Marina ke Pulau Untung Jawa hanya 15 menit jika cuaca cerah.

Menurut Tambunan, penumpang sempat panik.

"Meski tidak hujan, angin kencang sehingga ombaknya tinggi," katanya.

Ia juga mengaku kepalanya pusing akibat goncangan kapal.

"Tadi kapalnya betul-betul terombang-ambing," ujarnya.

Kegiatan penyuluhan PKK itupun kemudian dibatalkan.

"Untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kegiatan dibatalkan oleh Pak Bupati," kata Tambunan.

Setelah mendengar kabar, Bupati Kepulauan Seribu Ahmad Lutfi langsung mengontak istrinya, Yualiani, yang berada di kapal tersebut.

"Kondisinya sangat buruk, meskipun tidak hujan tapi ada angin barat yang berhembus kencang," ujar Lurah Pulau Untung Jawa Eko Suroyo.

Dia mengatakan saat ini ada lima kapal penumpang yang terpaksa bersandar sementara di Pulau Untung Jawa.

Kelima kapal itu hendak berlayar ke Pulau Panggang dan Pulau Pramuka ketika diterjang ombak. (*)
(ANT-008/A033/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010