Jakarta (ANTARA) - Hyundai dan Kia telah meneken nota kesepahaman dengan Next Hydrogen, anak perusahaan Next Hydrogen Solutions Inc, untuk mengembangkan sistem elektrolisis air alkali untuk menghasilkan hidrogen hijau secara ekonomi dan lebih terjangkau.

Proses untuk menghasilkan hidrogen bersih tergolong mahal dan memakan waktu. Karena alasan ini, Kia, Hyundai Motor, dan Next Hydrogen berupaya meningkatkan daya saing harga hidrogen bersih dengan mempertimbangkan iklim regional dan karakteristik lingkungan, kata Kia Motor Corporation dalam pernyataan resmi, dikutip Jumat.

Baca juga: Hyundai vs Tesla, pertarungan mobil hidrogen dan listrik masa depan

Baca juga: Seoul gelar acara mobilitas hidrogen pertama di dunia


Di antara berbagai metode elektrolisis air, sistem elektrolisis air alkali dianggap sebagai salah satu cara yang paling teruji dan terbukti secara teknologi dengan rekam jejak penelitian dan pengembangan yang panjang.

Selain itu, ia memiliki keuntungan karena dapat menghasilkan hidrogen skala besar dan menggunakan katalis yang relatif murah, sehingga membuat biaya fasilitas menjadi rendah.

Tujuannya adalah untuk memajukan teknologi terkait sistem elektrolisis air alkali untuk mengurangi biaya pembangunan sistem dan pemeliharaan/pengoperasian sistem.

Sistem elektrolisis air baru dikembangkan akan menggunakan teknologi komponen Kia dan Hyundai Motor yang terkait dengan elektroda, pelat bipolar, dan kolektor arus, dikombinasikan dengan teknologi desain Next Hydrogen. Kia dan Hyundai Motor juga akan mengawal uji ini.

Uji coba direncanakan untuk tahun depan, dan perusahaan juga akan mengeksplorasi aplikasi teknologi potensial dan pengaturan komersial. "Kami senang dapat bermitra dengan Next Hydrogen yang berspesialisasi dalam teknologi elektrolisis air tercanggih. Kemitraan ini merupakan lompatan maju lainnya untuk bisnis hidrogen kami dan akan menjadi langkah pertama kami ke pasar elektrolisis air alkali," kata Jae-Hyuk Oh, Wakil Presiden dan Kepala Grup Pengembangan Bisnis Energi di Grup Hyundai Motor.

"Teknologi desain tumpukan elektrolisis air yang inovatif dari Next Hydrogen adalah solusi ideal untuk memungkinkan produksi hidrogen hijau yang ekonomis,” kata Raveel Afzaal, Presiden dan CEO Next Hydrogen.

Dipuji sebagai “bahan bakar masa depan” karena ramah lingkungan, hidrogen hijau memiliki potensi untuk merevolusi sektor industri dan transportasi dunia.

Selain hidrogen hijau, apa yang disebut hidrogen "abu-abu" dibuat dengan bahan bakar fosil dan memancarkan CO2 ke udara saat mereka terbakar, sedangkan apa yang disebut hidrogen "biru" diproduksi dengan cara yang sama, tetapi teknologi penangkapan karbonnya mencegah CO2 dari dilepaskan ke udara dan sebagai gantinya menyimpan karbon dioksida jauh di bawah tanah.

Karena biaya produksi yang tinggi, banyak perusahaan hidrogen di seluruh dunia sedang meneliti cara untuk memajukan teknologi elektrolisis air mereka untuk memproduksi hidrogen hijau secara lebih ekonomis. Tujuan bersama ini telah menyatukan Hyundai Motor Group dan Next Hydrogen untuk mengembangkan teknologi sebagai solusi yang lebih hemat biaya.

Hyundai Motor Group, induk dari Kia dan Hyundai Motor, baru-baru ini memperkenalkan 'HTWO', merek baru yang mewakili sistem sel bahan bakar hidrogen yang terdepan di dunia. Grup meningkatkan upayanya untuk mengembangkan sistem sel bahan bakar hidrogen generasi berikutnya yang dapat diterapkan ke berbagai bentuk mobilitas seperti mobilitas udara perkotaan (UAM), mobil, kapal, dan kereta api, dan seterusnya.

Baca juga: Hyundai Motor berkomitmen dukung transisi energi hidrogen

Baca juga: Hyundai-Ineos jajaki peluang bisnis hidrogen untuk mobil listrik

Baca juga: Toyota-Honda mulai uji coba mobil pemasok listrik Moving-e
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021