London (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Republik Yunani di Athena, Ahmad Rusdi, menilai kunjungan delapan anggota Badan Kehormatan (BK) DPR ke Yunani merupakan bagian dari upaya untuk melakukan diplomasi total.

"Bagaimana pun kunjungan itu sejalan dengan Diplomasi Total yang intinya melibatkan semua komponen bangsa dalam suatu sinergi," ujarnya kepada ANTARA London, Selasa.

Di sela-sela pertemuan yang dihadiri 150 perwakilan warga masyarakat Indonesia dan staf KBRI beserta keluarga di Wisma Duta, ia mengemukakan hal itu menanggapi berita heboh mengenai keberangkatan BK DPR RI ke Yunani.

Dubes juga menekankan kunjungan ini merupakan tindak lanjut atas dibentuknya "Friendship Group between the Hellenic Republic and the Republic of Indonesia" oleh Parlemen Yunani pada Januari 2008 dan Kelompok Kerja Sama Bilateral GKSB DPR RI - Parlemen Yunani oleh DPR RI pada Maret 2008.

Sebagai pengejewantahannya, kedua parlemen perlu berinteraksi dan mengadakan pertemuan secara rutin untuk membahas dan mengisi bentuk kerja sama yang saling menguntungkan.

Dubes menggarisbawahi adanya kerja sama antarparlemen kedua negara itu akan sangat membantu untuk mewujudkan kepentingan nasional Indonesia.

Kunjungan ini dinilai sebagai bagian dari "Second Track Diplomacy", mengingat lobi yang dilakukan antarparlemen menunjang pencapaian kepentingan nasional, terutama untuk memperoleh saling dukung antarnegara dalam forum internasional yang selama ini telah berjalan dengan baik.

Duta besar Ahmad Rusdi mengungkapkan kunjungan ini sebagai sarana untuk mendapatkan masukan bagi kehidupan berdemokrasi di Indonesia yang masih berkembang.

Yunani sebagai negara asal demokrasi sejak masa lampau dinilai signifikan sebagai "locus" kunjungan karena pilar demokrasi yang ada telah mengakar dalam berbagai sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mengingat latar belakang anggota BK dari berbagai komisi di DPR RI itu, maka kunjungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk melihat keunggulan dan peluang yang dimiliki Yunani di berbagai bidang.

Dubes memberi contoh dalam bidang industri perkapalan, Yunani memainkan peran penting dalam perdagangan global sekitar 18 persen angkutan kapal di dunia telah dikuasai Yunani.

Pelatihan Pelaut

Ia menginformasikan Yunani telah menawarkan kerja sama perjalanan kapal pesiar antarpulau-pulau terluar Indonesia, pelatihan pelaut, dan peningkatan akses bagi pelaut Indonesia untuk bekerja di kapal Yunani.

Di bidang pariwisata, Yunani sebagai negara yang mempunyai peradaban dan memiliki peninggalan arkeologi yang cukup tua, merupakan salah satu negara tujuan terbaik di Eropa.

Dengan jumlah penduduk 11 juta, setiap tahun dapat mendatangkan 15 juta wisatawan mancanegara serta menjadi host dalam berbagai pertemuan, pameran, olah raga dan pembuatan film.

Dalam mengemas bidang wisata, Yunani dikenal sangat rapi, termasuk fasilitas infrastruktur yaitu transportasi darat, laut dan udara yang cukup bagus, bisnis perhotelan, restoran, dan cendera mata sangat menguntungkan.

Di bidang perdagangan dan energi, sebagai negara anggota Uni Eropa di kawasan Balkan dan Mediterania, Yunani ingin menjadikan dirinya sebagai "The Gate to South East Europe dan Energy Hub."

"Posisi ini, tentunya dapat dimanfaatkan sebagai `pintu gerbang` masuknya produk-produk ekspor Indonesia ke kawasan Eropa, mengingat banyak produk/barang dari China, India, dan Vietnam telah masuk ke Yunani," katanya.

Untuk itu, Dubes menilai Indonesia tidak perlu ragu dan patut untuk belajar dan bekerja sama dengan Yunani.

Sebagai negara sahabat kunjungan ini dijadikan momentum untuk menunjukkan rasa simpati kepada warga Yunani, terutama dari anggota DPR RI kepada sesama anggota parlemen di Yunani yang sedang dilanda krisis ekonomi.

Selain itu, Indonesia dapat berbagi pengalaman keberhasilan Indonesia dalam mengatasi krisis ekonomi pada tahun 1998 dan mencapai pertumbuhan positif di tengah krisis global saat ini.

Sementara itu, Ketua Rombongan Nurdiman Munir menyampaikan kunjungan kerja di Yunani ini mengemban misi yang diamanatkan DPR dan tidak bertujuan untuk jalan-jalan.

"BK DPR yang baru berdiri tahun 2004 saat ini masih dalam tahap perkembangan dan sedang mencari bentuk tepat. Salah satunya ialah mencari format peraturan, tata cara, kode etik dan etika dalam parlemen," katanya.

Mengingat Yunani telah menganut demokrasi sejak abad ke-4 SM, dan parlemennya telah berdiri sejak tahun 1843, maka dengan pengalaman tersebut Yunani dinilai tepat untuk menjadi tempat studi banding.

"Pertemuan dengan Parlemen Yunani diharapkan dapat menghasilkan suatu masukan bagi pembentukan peraturan terkait dengan kode etik parlemen," katanya.

Kunjungan dimaksud juga sebagai sarana untuk menyerap secara langsung aspirasi masyarakat Indonesia di Yunani sekaligus untuk mengisi kerja sama antarparlemen yang telah terjalin sejak tahun 2008.

Kerja sama antarparlemen dinilai menjadi pendukung diplomasi yang dijalankan pemerintah melalui keberadaan KBRI di Athena.

Anggota Dewan lainnya juga menyampaikan bahwa kunjungan dimaksud merupakan program tahunan yang dianggarkan dan bertujuan untuk meningkatkan wawasan para anggota parlemen.

Acara ditutup dengan santap malam bersama, lalu rombongan BK DPR RI dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Wakil Ketua Parlemen Yunani sekaligus Ketua BK, Gregorios Niotis, Sekretaris Partai berkuasa (PASOK), anggota "Friendship Group between the Hellenic Republic and the Republic of Indonesia", para akademisi dari beberapa universitas di Athena dan pertemuan dengan anggota Parlemen Daerah Yunani.

(H-ZG/E011/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010