Jakarta (ANTARA) - Tiga merek teratas Volkswagen menunjukkan kekurangan chip otomotif yang sedang berlangsung yang dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang, menyoroti kesulitan industri dalam mengatasi masalah tersebut.

"Meskipun ada tanda-tanda bahwa hambatan pasokan untuk semikonduktor mulai mereda, kami memperkirakan kuartal ketiga yang sangat menantang dari perspektif pasokan," kata Kepala Keuangan Merek Senama VW, Alexander Seitz, dikutip dari Reuters, Sabtu.

Volkswagen sebelumnya mengatakan pada hari Kamis (29/7) bahwa perusahaan kehilangan produksi karena krisis chip yang mulai melanda industri otomotif pada akhir tahun 2020, saat ini mencapai jumlah kendaraan enam digit yang tinggi.

Volkswagen masih berhasil mencetak rekor keuntungan untuk paruh pertama tahun 2021, dengan memilih Porsche dan Audi dengan margin tinggi dalam alokasi chip, komponen kunci dalam kendaraan modern.

"Terlepas dari semua kesuksesan ini, kami sangat disarankan untuk menjaga kedua kaki tetap di tanah," kata CFO Porsche Lutz Meschke. "Karena terlepas dari ketidakpastian pandemi virus corona, situasi tegang yang berkelanjutan di pasar semikonduktor dapat terlihat pada kuartal ketiga," imbuhnya.

Volkswagen, yang telah dilanda kemacetan bersama dengan saingannya Daimler, BMW, GM dan Ford, pada hari Kamis mengatakan telah mengelola situasi dengan cukup baik, tetapi juga menyoroti "beberapa dampak" pada kuartal ketiga hingga September.

Audi, kontributor laba terbesar Volkswagen, pada hari Jumat mengatakan ada tanda-tanda bahwa bulan-bulan mendatang akan ditandai oleh situasi pasokan yang kritis.

"Audi terus bekerja secara intensif untuk tindakan balasan, tetapi mengingat kekurangan yang terus berlanjut, tidak mungkin untuk mengkompensasi secara penuh sepanjang tahun ini untuk produksi yang hilang," katanya.

Baca juga: VW Amarok W580X hadir di Australia kerjasama dengan Walkinshaw

Baca juga: VW Atlas Cross Sport GT tampil dengan gaya lebih sporty

Baca juga: VW Golf R Wagon 2022 meluncur, tapi tidak akan mampir ke Amerika
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021