Surabaya (ANTARA News) - Tim Persebaya Surabaya versi Divisi Utama untuk sementara mengungsi latihan di Stadion Jenggolo Sidoarjo, karena Lapangan Karanggayam dan Stadion Tambaksari Surabaya dikuasai tim Persebaya versi Liga Primer Indonesia.

Ketua Umum sekaligus Manajer Persebaya Divisi Utama, Wisnu Wardhana, kepada wartawan di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya akan berupaya untuk mendapatkan hak pemakaian Lapangan Karanggayam dan Stadion Tambaksari yang menjadi aset Pemkot Surabaya.

"Kami akan segera mengirim surat ke Pemkot Surabaya, karena sebenarnya kami lebih berhak menggunakan aset tersebut dibanding mereka (tim Persebaya LPI)," katanya usai peluncuran tim Persebaya untuk kompetisi Divisi Utama 2010/2011.

Selain fasilitas lapangan, Wisnu Wardhana juga berharap bisa memanfaatkan Wisma Eri Erianto yang selama ini digunakan sebagai sekretariat dan penginapan pemain Persebaya.

"Salah besar kalau Pemkot Surabaya masih memberi izin kepada Persebaya LPI yang tidak diakui PSSI, untuk menempati wisma tersebut. Secepatnya kami bicarakan masalah ini dengan wali kota," tambah Wisnu.

Ia menambahkan, untuk sementara tim barunya akan tinggal dan berlatih di tempat lain. Namun, Wisnu tidak menyebutkan lokasi yang digunakan untuk penginapan timnya tersebut.

"Yang jelas, kami akan menggunakan Stadion Tambaksari Surabaya untuk pertandingan Divisi Utama nanti," katanya menegaskan.

Tim Persebaya Divisi Utama resmi diluncurkan dan diperkenalkan kepada publik di Balai Pemuda Surabaya, Jumat.

Persebaya tandingan versi Wisnu Wardhana ini, materi pemainnya sebagai besar dari tim Persikubar Kutai Barat, ditambah sejumlah pemain hasil binaan klub internal Persebaya.

Bahkan, Suwandi HS yang selama ini menangani Persikubar, juga tetap dipercaya menangani anak asuhnya yang kini berkostum "Bajul Ijo" tersebut. Ia didampingi mantan pemain Persebaya era 90-an, Yusuf Ekodono.

"Kami sudah berlatih sejak tiga pekan lalu di Stadion Jenggolo Sidoarjo. Kendati persiapan cukup singkat, tapi tim ini sudah cukup siap mengikuti kompetisi," kata Suwandi usai acara peluncuran.

Ia mengaku cukup terbebani dengan nama besar Persebaya, tapi optimistis anak asuhnya bisa bersaing dengan tim-tim lain.

Mantan pemain nasional ini juga mengaku tidak tahu-menahu soal perjanjian yang dilakukan Wisnu Wardhana dengan Vigit Waluyo selaku pengelola Persikubar terkait pemakaian pemainnya untuk memperkuat Persebaya.

Sementara itu, Wisnu Wardhana juga enggan mengungkapkan soal perjanjian tersebut. Namun, ia mengaku sudah menyelesaikan pembayaran 25 persen uang muka kontrak sekitar 30 pemain yang direkrut.(*)
T.D010/I007/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010