Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Demokrat (DPP AMD) Boyke Novrizon meminta seluruh elit politik menghargai proses demokrasi yang sedang berkembang saat ini dan menghindari cara-cara inkonstitusional saat berpolitik.

"Kami mengimbau kepada para elit politik, cendekia dan intelektual untuk tidak menerapkan cara-cara berpolitik yang inkonstitusional. Kami menyerukan kepada segenap komponen masyarakat untuk tidak terpancing oleh manuver elit politik," kata Boyke, di Jakarta, Kamis.

Boyke juga mengharapkan kepada segenap elemen masyarakat dan mahasiswa, saat melakukan unjuk rasa mengkritik pemerintah, tidak melakukan aksi-aksi anarkis. Ia mengharapkan seluruh komponen bangsa tetap mendukung Pemerintahan SBY-Boediono hingga akhir pemerintahan, di 2014 nanti.

"Menyerukan untuk tetap mendukung pemerintahan yang sah Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono hasil Pemilu 2009," katanya.

Dijelaskan, Indonesia sebagai negara berkembang, saat ini sedang menjalankan sebuah era baru dalam berpolitik dan berdemokrasi. Nilai-nilai demokrasi, katanya, dirasakan dalam kehidupan berpolitik, kebebasan berpendapat, berpartai dan lahirnya lembaga-lembaga baru negara baik KPK, KPU, Satgas Anti Korupsi dan lainnya di era reformasi ini.

"Sebagai negara yang baru saja memperoleh prestis politik yang monumental pada tahun 1998 (reformasi), berbagai langkah telah dilakukan guna membangun negara dalam kerangka ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan dan semua sektor dalam kehidupan," katanya.

Namun, ia mengakui dalam perjalanannya ada perbedaan politik atau pandangan umum tentang negara dan bangsa.

Boyke juga mengatakan bahwa dinamika politik kembali meningkat di akhir tahun 2009, saat awal masa jabatan ke-2 SBY sebagai Presiden. Ia mengatakan, dinamika yang terjadi bisa saja mengarah pada keinginan `menggoyang` kursi Presiden.

"Nampaknya memang mengarah ke sana, apalagi dengan dilakukannnya manuver politik dari komunitas elit politik nasional yang menjadi rivalitas politik Partai Demokrat ataupun SBY. Hanya saja, masyarakat sementara ini ragu terhadap manuver itu," kata Boyke.(*)

(T.U002/B013/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010