Jakarta (ANTARA News) - Dokter spesialis forensik dari RSUP Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyatakan bahwa luka tembak yang diderita mahasiswa yang berdemontrasi di Jalan Diponegoro Jakarta, Rabu (20/10), bukan karena terkena peluru langsung.

"Itu luka tembak pantulan, itu peluru tidak langsung. Dari luka tembaknya, peluru masuk dari arah bawah ke tungkai bawahnya," papar dokter spesialis bedah forensik Munim Idris dalam jumpa pers di RSCM Jakarta, Kamis.

Salah seorang mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK), Farel Restu (20), mengalami luka tembak ketika berdemonstrasi bertepatan satu tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Wapres Boediono.

Mahasiswa tersebut kemudian dibawa ke RSCM oleh teman-temannya untuk mendapatkan perawatan.

Tim dokter yang melakukan pembedahan mengaku telah membedah luka dan mengeluarkan benda logam yang bersarang di tungkai kirinya.

"Dari X-ray ada benda asing di tulangnya. Benda itu sekarang diperiksa forensik, jenisnya benda keras," kata dokter bedah ortopedi RSCM Saiful Anwar Hadi.

Dokter forensik Munim Idris sementara itu mengungkapkan benda asing tersebut merupakan jenis peluru logam.

"Saya tahu jenis dan kaliber pelurunya, tapi itu bukan konsumsi pers," kata Munim.

Keterangan lengkap mengenai jenis peluru itu akan diberikan tim forensik kepada pihak yang berwenang melakukan penyelidikan.

Tim dokter menyatakan kondisi Farel saat ini secara umum normal dan diperkirakan tidak akan mengalami cacat permanen.

"Luka ini hanya menimbulkan luka sementara, akan kembali normal kondisinya," ujar Munim.

(A043/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010