Boyolali (ANTARA News) - Warga di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, telah melakukan persiapan menghadapi bahaya letusan Gunung Merapi, salah satunya dengan memasang plang petunjuk jalan-jalan desa menuju lokasi evakuasi.

"Pemasangan plang petunjuk jalan itu sudah lama, untuk memudahkan evakuasi warga," kata Kaur Kesra Desa Tlogolele, Tri Rahmanto, di Tglogolele, Selo, Boyolali, Rabu.

Menurut Tri Rahmanto, plang petunjuk jalan terpasang di setiap sudut persimpangan jalan kampung, hal itu agar warga tidak bingung atau salah jalan. Karena, warga dipastikan akan panik, jika Merapi menyemburkan lahar panas atau meletus.

"Plang petunjuk itu, dipasang di setiap sudut perempatan jalan dusun di Desa Tlogolele. Dusun Stabelan merupakan daerah pemukiman yang terdekat puncak Merapi, yakni sekitar tiga kilometer," katanya.

Kendati demikian, warga sekitar belum berpengaruh terkait peningkatan kondisi Merapi saat ini, mereka masih beraktivitas seperti hari-hari biasanya. Bahkan, sejumlah warga percaya bahwa lahar panas tidak ke arah utara atau Desa Tlogolele.

Menurut dia, warga hanya mengeluhkan pihak pemkab yang dianggap lamban melakukan perbaikan jalan evakuasi dari dusun Stabelan, Tlogolele hingga Klalah yang kondisinya rusak parah.

"Jalan evakuasi yang rusak itu jarak sekitar tujuh kilometer," katanya.

Suyup, warga Dusun Belang, Tlogolele, menjelaskan, warga sebetulnya sudah mengerti jika Merapi statusnya meningkat, tetapi kondisinya masih waspada. Jika statusnya sudah awas warga akan meninggalkan kampung untuk dievakuasi.

Menurut Suyup, sering melihat Merapi mengeluarkan lahar panas, tetapi lelehannya mengarah ke selatan atau Sleman. Jika hanya meleleh saja, Merapi masih aman.

Namun, warga sekitar lereng hanya khawatir, jika Merapi meletus arahnya ke atas.

Selain itu, warga juga mengharapkan perbaikan jalan evakuasi segera dilakukan, karena jalur itu hingga sekarang belum ditangani oleh pemerintah. Padahal, jika jalan itu kondisi baik, warga lebih enak dan cepat ke arah Selo, Boyolali dibanding ke arah Magelang.

"Karena, jalan evakuasi kini lebih baik arah Magelang, maka warga akan menuju ke arah Magelang seperti kejadian Merapi tahun 2006," katanya.

Senada dikatakan Sutras (55) warga Dusun Belang, Desa Tlogolele, Selo, yang juga mengharapkan jalan evakuasi ke arah tempat pengungsian tetap di Selo segera diperbaiki.

Selain itu, menurut dia, pemkab juga telah berjanji segera memperbaiki jalan tersebut. Jika jalan itu, sudah baik akan mempermudah evakuasi warga ke tempat pengungsian di Selo.

Komisi IV Bidang Kesra DPRD Boyolali Muhammad Basuni menjelaskan, petunjuk jalan desa sangat penting untuk memudahkan warga melakukan evakuasi ke tempat yang aman.

"Bisa dibayangkan jika Merapi meletus warga akan panik dan mereka bingung salah jalan karena pikiran bisa kosong," kata Basuni.

Mengenai jalan evakuasi, kata dia, pemkab sudah mengusulkan anggaran pembangunan sarana prasarana bencana Merapi senilai Rp250 juta. Pembangunan jalan evakuasi itu, mendesak harus secepatnya dikerjalan. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010