Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Ramadhan Pohan meminta TNI segera menginvestigasi beredarnya video yang menggambarkan tindakan kekerasan oleh oknum berseragam loreng terhadap sejumlah orang berkulit gelap yang diduga warga Papua.

"Orang yang terlihat di dalam tayangan video menggunakan atribut seperti militer dan membawa senjata laras panjang itu harus diklarifikasi kepada publik," kata Ramadhan Pohan, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu.

Ramadhan menjelaskan, jika hasil investigasi menyimpulkan oknum pelaku tindak kekerasan tersebut bukan oknum TNI maka harus segera disampaikan kepada publik.

Sebaliknya jika oknum pelaku tindakan kekerasan tersebut adalah oknum anggota TNI, menurut dia, maka harus diberikan tindakan tegas.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini menambahkan, kalaupun oknum yang terlihat pada melakukan tindakan kekerasan tayangan video tersebut adalah oknum anggota TNI maka hal itu tidak bisa dianggap sebagai pelanggaran hak azasi manusia (HAM).

"Tindakan oknum TNI itu merupakan tindakan indisipliner. Tindakan yang disebut pelanggaran HAM jika ada upaya sistematis, ada perintah untuk untuk melakukan tindakan seperti itu," katanya.

Ramadhan menilai, selama ini TNI sudah memberikan perhatian dan penghormatan terhadap HAM dengan baik sejak reformasi pada 1998.

Karena itu, dia mengingatkan, agar TNI segera melakukan investigasi terhadap video yang menampilkan tindakan kekerasan tersebut, guna mengantisipasi rumor yang akan berkembang bahwa TNI seolah-olah tidak menghormati HAM dan menghindari upaya pengkambinghitaman.

"Jangan sampai citra TNI yang selama ini sudah baik menjadi rusak," katanya.

Menurutnya, pada rapat kerja Komisi I dengan Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat dan jajarannya termasuk Gubernur Akademi Militer sudah dipastikan TNI melakukan penghormatan terhadap HAM.

Ramadhan menambahkan, DPR akan melihat perkembangan situasi atas beredarnya video berdurasi sekitar 10 menit yang menampilkan tindakan kekerasan tersebut.

"Jika hasil investigasi tindakan kekerasan tersebut dilakukan oleh oknum anggota TNI, maka saya akan mengusulkan agar pimpinan Komisi I untuk mengundang Panglima TNI untuk memberikan penjelasan," katanya.

Namun jika hasil investigasi tindakan kekerasan tersebut bukan dilakukan oleh oknum anggota TNI maka sebaiknya dilakukan klarifikasi kepada publik agar tidak terjadi salah persepsi.

Video yang diposting di internet tersebut menayangkan dua orang beratribut seperti militer dan menyandang senjata berlaras panjang melakukan tindakan kekerasan terhadap beberapa orang berkulit gelap seperti memaki dan menendang.

Diragukan

Sementara itu anggota Komisi I DPR dan juga pakar telematika Roy Suryo meragukan kebenaran video tersebut.

"Setelah saya perhatikan dan saya unggah terdapat banyak hal yang meragukan dari video yang sempat beredar di Youtube," kata Roy Suryo.

Menurut Roy Suryo , sejumlah hal yang meragukan dari tindak kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI itu antara lain dialog yang dilakukan sangat tidak sesuai. Selain itu juga tanda kepangkatan yang letaknya tidak sesuai dengan yang seharusnya.

"Memang yang melakukan tindak kekerasan menggunakan baju loreng seperti halnya anggota TNI . Tapi dari hasil analisis saya, banyak hal yang sangat meragukan sehingga kebenarannya patut dipertanyakan," katanya.

Analisis tersebut, katanya, telah dilakukan dengan cara-cara yang ilmiah sehingga dapat disimpulkan bahwa kebenaran adanya kekerasan yang dilakukan prajurit TNI melalui Youtube tersebut sangat meragukan.

(R024/U002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010