Jakarta (ANTARA News)- Seorang mahasiswi asal Rusia menjadi bintang di moncong kamera dengan mata biru yang memersona dan busana yang berani. Dia punya predikat yang istimewa; sebagai terdakwa kasus pencurian bank-bank di Inggris dan Amerika Serikat.

Kristina Svechinskaya, mahasiswi berusia 21 tahun, digadang-gadang sebagai 'peretas terseksi di dunia' setelah menjadi bagian dari sebuah komplotan yang yang menggasak 220 juta dollar dari beberapa rekening bank.

Si cantik itu mengenakan jeans ketat dan sepatu boot kulit dan  terus menangis selama persidangan di New York. Rabu (13/10) ia kembali disidang kembali terkait pencurian dana bank dan pemalsuan dokumen.

Seperti yang dikutip Daily Mail, Jika terbukti bersalah ia bisa dikenakan hukuman 40 tahun penjara.

Total ada 37 orang yang berasal dari Eropa Timur telah didakwa di New York terkait penggunaan virus internet untuk mencuri uang dari rekening bank online milik perusahaan-perusahaan kecil maupun perorangan.

Svechinskaya adalah satu dari empat mahasiswa New York University yang diduga  terlibat komplotan itu dengan tugas meenampung uang dengan membuat ratusan rekening.

Jaksa mengatakan ia setidak-tidaknya telah membuat lima rekening yang menerima 35.000 dolar uang curian.

Kepolisian Inggris juga telah menyelidiki kejahatan itu dan menangkap 11 warga Eropa Timur sebulan silam.

Mereka dituduh telah melakukan penipuan dan pencucian uang terhadap uang hasil perampokan bank senilai enam juta Poundsterling.

Biro penyelidik federal AS, FBI, mengatakan bahwa ratusan rekening bank telah disedot habis oleh kelompotan itu.

Beberapa tersangka lain telah ditangkap di Ukraina dan para polisi federal menggambarkan kasus itu sebagai ' salah satu kasus kejahatan cyber terbesar' yang pernah mereka tangani.

Komplotan penjahat asal Eropa timur itu telah meraup dua juta Poundsterling sebulan dari pencurian rekening bank online dengan menggunakan progra, 'trojan house' yang bisa dibeli hanya seharga 300 Poundsterling di internet.

Menurut FBI jaringan itu menargetkan perampokan yang lebih besar lagi yakni senilai 70 juta dollar.
(Ber/A038/BRT)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010