Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memacu pembangunan infastruktur, khususnya akses jalan nasional Trans Papua sepanjang 3.075 kilometer di Provinsi Papua dan Papua Barat.

"Ini sesuai target Dirjen Bina Marga terhadap 11 ruas prioritas, tujuh di provinsi Papua dan empat ruas di Papua Barat yang ditargetkan rampung pada 2014," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menjawab pers di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, pihaknya belum lama ini telah mendatangi langsung pembangunan ruas jalan di kedua provinsi bagian timur Indonesia itu dan salah satunya yang menjadi prioritas adalah pembangunan ruas jalan Kenyam-Habema-Wamena sepanjang 170 km.

"Ruas jalan Kenyem-Habema-Wamena adalah prioritas pembangunan akses jalan di provinsi Papua, karena jalan ini merupakan pusat jalur pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitar dan ini merupakan jalur multi moda yang melibatkan sistem transportasi lainnya," katanya.

Dikatakannya, pembangunan ruas jalan Kenyam-Habema-Wamena diperkirakan akan menelan dana Rp35 miliar dengan rincian Rp15 miliar berasal dari APBN 2010, sedangkan sisanya Rp20 miliar berasal dari APBN-Perubahan 2010.

"Dananya ditalangi dulu bersama, nantinya dari pemerintah daerah juga akan membantu pembiayaan dari APBD setempat," katanya.

Dijelaskan, saat ini ruas jalan Kenyem-Habema-Wamena sudah dalam proses pengerjaan dan diperkirakan pada 2011 sudah bisa diselesaikan proses pembangunan fisiknya.

"Yang penting fungsional dan bisa digunakan oleh masyarakat secepatnya, karena Wamena merupakan jalur penghubung kegiatan perekonomian di Papua," katanya.

Selain ruas jalan tersebut, Kementerian PU juga memperioritaskan pembangunan infrastruktur jalan dari Nabire menuju Enarotali.

Hermanto menjelaskan, ruas jalan sepanjang 135 km tersebut menghubungi dua klaster yang terdiri dari desa maupun kota.

"Ruas ini menghubungi dua klaster dengan pemukiman masyarakat terbesar di wilayah Nabire dan Enarotali, ini juga ruas jalan yang strategis untuk perekonomian masyarakat," tambahnya.

Saat ini, lanjutnya, pembangunan ruas jalan antara dua klaster yang menghubungi Nabire dan Enarotali baru dimulai proses pembangunannya.

Dia juga menambahkan, pembangunan ruas jalan nasional ini akan menghabiskan dana sebesar Rp28 miliar, dana tersebut berasal dari APBN 2010 dan APBN-P 2010.

"Itu belum termasuk tambahan dari APBD dan provinsi Papua," katanya.


MIFEE

Pada bagian lain, Hermanto Dardak mengatakan, saat ini Kementerian PU juga sedang mengembangkan kawasan pertanian di Marauke, Papua Barat, yang memadukan antara energi dan industri seluas 500 hektar.

Hermanto menjelaskan, proyek yang bernama Marauke Integreated Food and Energy Estate (MIFEE) itu adalah bentuk kerja sama swasta dan pemerintah.

Tujuannya, lanjut Hermanto, adalah untuk memajukan kawasan pertanian di wilayah Marauke dengan landasan perindustrian dan energi.

Dia menyebutkan, perusahan swasta yang sudah menyatakan diri berminat yaitu Medco. "Perusahaan ini punya proyek di LNG Tangguh," katanya.

"Sementara itu, untuk pertaniannya akan difokuskan pada tebu dan padi," katanya.
(E008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010