Kudus (ANTARA News) - Tabrakan Kereta Api Argo Bromo Anggrek dengan KA Senja Utama di Stasiun Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu dini hari, mengakibatkan acara seserahan keluarga Heri Pramono (26) batal karena yang bersangkutan tewas dalam peristiwa itu.

Menurut Paman almarhum, Slamet Riyanto saat ditemui di kediaman rumah korban di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Heri Pramono pada Sabtu sekitar pukul 15.00 WIB, berencana melangsungkan acara seserahan dengan calon istrinya yang bernama Irma warga Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.

Setelah acara seserahan ini berlangsung, katanya, Heri bermaksud membawa serta calon istrinya ke Pandeglang untuk menggelar acara pernikahan secara militer pada bulan November 2010.

Sebetulnya, kata dia, keluarga korban menyiapkan segala sesuatunya untuk mendukung acara sakral tersebut sejak jauh hari.

"Semua kebutuhan, seperti seperangkat seserahan, makanan, dan minuman juga disiapkan keluarga almarhum," ujarnya.

Korban yang merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Sudiyono dan Pujiati itu, katanya, merupakan anggota TNI Yonif 320 Badak Putih di Pandeglang, Banten, dengan pangkat terakhir pratu."Ia menjadi anggota TNI aktif sejak enam tahun yang lalu," ujarnya.

Sebelum meninggal, katanya, orang tua korban sempat berkomunikasi lewat telepon sejak keberangkatan korban dari Jakarta Jumat (1/10) malam sekitar pukul 21.00 WIB dengan kereta api yang mengalami kecelakaan tersebut.

"Orang tua juga masih tetap berkomunikasi pada Sabtu siang sekitar pukul 11.00 WIB, 12.00 WIB, dan terakhir pukul 13.00 WIB," ujarnya.

Sedangkan informasi meninggalnya korban, katanya, baru diterima keluarga sekitar pukul 15.00 WIB, dari kesatuannya.

"Keluarga sempat shock atas informasi tersebut, mengingat anggota keluarga sedang siap-siap mengantar korban melakukan acara seserahan di keluarga calon istrinya," ujarnya.

Atas informasi tersebut, katanya, ayah korban bersama kakak pertama korban, beserta calon istri korban serta tetangga korban berangkat ke Pemalang untuk mengambil jenazahnya guna dimakamkan di Kudus.

Keberangkatan lima orang tersebut, katanya, sejak pukul 19.30 WIB.

Sementara itu, kakak kedua korban, Irwan ketika diwawancarai sulit menjawab pertanyaan karena masih sedih mengetahui adiknya yang hendak melangsungkan seserahan dilanjutkan pernikahan batal digelar.

"Saya memang masih sedih mendengar almarhum meninggal dalam kecelakaan kereta api di Pemalang," ujarnya.
(KR-AN/Z002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010