Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif Mercedes‑Benz AG berencana untuk mempekerjakan sekitar 1.000 pengembang perangkat lunak untuk menjadikan lokasi Sindelfingen di Jerman sebagai pusat fasilitas pengembangan sistem operasi MB.OS di masa depan dalam kegiatan penelitian dan pengembangan global perusahaan.

"Dengan negosiasi yang berakhir dengan sukses antara manajemen dan dewan kerja yang berlokasi di Sindelfingen, kami telah mempercepat transformasi. Dalam rangka mengembangkan sistem operasi MB.OS internal di masa depan, kami mengandalkan tim karyawan yang berkualifikasi tinggi, yang kini kami perkuat hingga 3 ribu posisi baru untuk para ahli perangkat lunak di seluruh dunia," kata Chief Technology Officer and Member of the Board of Management of Mercedes-Benz AG, Sajjad Khan, Selasa.

Khan menambahkan, dalam jangka panjang, perusahaan berencana untuk menghasilkan lebih dari 60 persen nilai tambah di bidang perangkat lunak di mobil, cloud, dan juga aplikasi IoT (Internet of Things) buatan sendiri.

Selain itu, terdapat 2 ribu lapangan pekerjaan yang akan diciptakan pada jaringan R&D (Penelitian dan Pegembangan) global di berbagai pusat teknologi seperti Berlin, Tel Aviv, Seattle, Sunnyvale, Beijing, Tokyo, dan Bangalore.

Baca juga: Mercedes siap luncurkan AMG E 63S dan E 53 di India pada 15 Juli

Ada pun Tech Academy, yang berorientasi menuju ke masa depan akan memberikan para karyawan kesempatan serta peluang untuk berpartisipasi aktif dan memajukan transformasi menuju perusahaan yang digerakkan oleh perangkat lunak.

Digitalisasi, jalan bagi era baru mobilitas

Perusahaan melakukan pendekatan holistik di bidang kompetensi perangkat lunak untuk kendaraan, yang berasal dari penelitian dan pengembangan dasar hingga coding dalam cakupan perangkat lunak.

Selain itu, lokasi ini secara konsisten akan lebih memperluas keahlian di bidang kelistrikan dan perangkat lunak sebagai kampus di waktu yang akan datang untuk pengembangan Sistem Operasi Mercedes-Benz (MB.OS) sebagai bagian dari Mercedes-Benz Technology Center yang sudah eksis.

Masa depan “Mercedes-Benz Electric Software Hub” memainkan peran sentral sebagai pusat kompetensi integratif untuk penggerak dan digitalisasi listrik serta elektrifikasi.

Pengenalan MBUX (Mercedes-Benz User Experience) merevolusi operasi intuitif mobil. Kekuatan sistem ini mencakup komponen perangkat keras inovatif seperti chip yang berkinerja secara optimal dan layar resolusi tinggi serta perangkat lunak adaptif yang memungkinkan fungsi dan layanan yang dapat disesuaikan.

Langkah berikutnya adalah arsitektur komputasi holistik yang dikembangkan secara khusus "MB.OS". Seperti halnya dengan penggerak listrik dan teknologi baterai, di area ini juga penting untuk mengendalikan perangkat lunak dan elektronik dalam produk.

Tim ahli global bekerja secara konsisten untuk menghadirkan sistem operasi Mercedes-Benz mereka sendiri, yang didukung data, dan dapat diperbarui secara fleksibel ke dalam kendaraan Mercedes-Benz pada tahun 2024.

Perusahaan berencana untuk menghasilkan sekitar 1 miliar euro EBIT dengan layanan digital pada tahun 2025.

Baca juga: Mercedes-Benz: Kelangkaan semikonduktor pengaruhi pengiriman global

Baca juga: Penjualan Mercedes-Benz Cars naik 25,1 persen di semester 1 2021

Baca juga: Tiga perusahaan truk patungan bikin pengisian daya di Eropa
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021