Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah peserta upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di komplek Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, pingsan.

Berdasar pantauan ANTARA di tempat upacara, Jumat pagi, beberapa peserta upacara yang pingsan itu antara lain dua orang polisi wanita, seorang prajurit TNI Angkatan Laut, seorang Pegawai Negeri Sipil.

Selain itu seorang mahasiswa dan seorang anggota pramuka juga pingsan dan harus keluar dari barisan peserta upacara.

Berdasar pengamatan, dua orang pegawai kedutaan besar negara sahabat juga mengalami hal serupa. Mereka adalah seorang staf kuasa usaha dari Kedutaan Besar Jordania dan staf kedutaan Besar Amerika Serikat.

Kedua staf kedutaan dan para peserta upacara lain yang jatuh pingsan itu langsung dibawa ke pos kesehatan untuk mendapatkan perawatan pertama.

Sejumlah petugas kesehatan membaringkan staf kedutaan besar Jordania dan memberikan perawatan awal. Beberapa petugas lainnya mengipasi staf tersebut untuk memberikan udara segar.

Salah seorang petugas kesehatan dan staf kedutaan enggan menyebutkan

nama staf yang juga warga negara asing yang pingsan tersebut. Petugas kesehatan hanya menyebutkan staf tersebut belum sarapan, sehingga kondisi fisiknya tidak prima.

Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono tiba di tempat upacara tepat pada pukul 08.00 WIB dengan didampingi oleh Wakil Presiden Boediono beserta Ibu Herawati.

Presiden Yudhoyono yang bertindak sebagai Inspektur Upacara langsung menuju podium kehormatan, dengan diiringi dengan lagu-lagu kebangsaan.

Bertindak sebagai komandan upacara adalah Kombes Pol Imam Sugianto.

Upacara Hari Kesaktian Pancasila itu diisi dengan pembacaan sila-sila Pancasila oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman.

Sementara itu , Ketua MPR, Taufiq Kiemas membacakan pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Sedangkan Ketua DPR Marzuki Alie bertugas membacakan Ikrar Kesetiaan Pancasila.

Upacara tersebut diikuti ratusan peserta upacara yang terdiri atas unsur TNI, Polri, mahasiswa, dan pelajar.

Seluruh menteri dan pejabat setingkat menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu II, serta para perwakilan negara-negara sahabat juga hadir dalam upacara yang rutin diadakan setiap tahun itu.

Persiapan pelaksanaan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila itu berlangsung sejak beberapa hari sebelumnya.

Pengamanan upacara terlihat sangat ketat. Ratusan petugas keamanan dari unsur Pasukan Pengamanan Presiden, TNI, dan Polri ditempatkan di sejumlah titik di sekiitar tempat upacara.

Acara ini diselenggarakan untuk mengenang pemberontakan yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tanggal 1 Oktober tahun 1965 yang antara lain ditandai dengan penculikan beberapa jenderal Angkatan Darat.

Para jenderal dan perwira yang dibunuh dan kemudian dibuang ke Lubang Buaya yang sekarang menjadi Monumen Pancasila Sakti adalah Jenderal Anumerta Achmad Yani, Mayjen Sutoyo, Mayjen D.E Pandjaitan, Letjen Suprapto, Letjen M.T Haryono, Letjen S Parman serta Kapten Pierre Tendean.

Juga meninggal Ade Irman Nasution, putra jenderal TNI Abdul Haris Nasution.

(F008*D013/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010