Ampana, Sulteng (ANTARA News) - Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI memperluas jangkauan siarannya ke daerah-daerah terpencil di Sulawesi Tengah dengan meresmikan beroperasinya Stasiun Produksi Ampana, Kabupaten Tojo Unauna, Sulawesi Tengah, Jumat.

Siaran RRI Ampana ini bisa diakses pada gelombang FM 93 Megahertz dan akan beroperasi selama 11 jam setiap minggu. Sebanyak 40 persen konten siaran akan menyangkut isu-isu lokal Tojo Una-una dan selebihnya menyangkut masalah-masalah Provinsi Sulawesi Tengah, nasional dan internasional.

Dirut LPP RRI Parni Hadi bersama seluruh hadirin antara lain Bupati Tojo Unauna Damsyik Ladjalani, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sulteng Suaib Djafar yang mewakili Gubernur Sulteng, anggota DPD asal Sulteng Nurmawati Bantilan dan Angota Dewan Pengawas RRI Ida Bagus Alit Wiratmadja mengucapkan kata-kata menandai peresmian secara bersamaan.

Acara dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama RRI Stasiun Produksi Ampana dan penandatanganan prasasti serta dialog interaktif yang disiarkan RRI secara nasional.

Bupati Tojo Unauna Damsyik Ladjalani menyatakan gembira atas pembukaan stasiun produksi RRI di Ampana karena akan membuka akses informasi yang semakin luas bagi masyarakat Tojo Unauna yang sebagian besar hidup di kepulauan.

"Ini adalah stasiun radio pertama dan satu-satunya di Tojo Unauna saat ini," kata Damsyik yang baru sebulan dilantik menjadi Bupati Tojo Unauna periode kedua 2010-2015.

Menurut dia, selama ini masyarakat Tojo Unauna sangat mengandalkan RRI sebagai media dalam memperoleh informasi namun masih tergantung pada produk-produk siaran RRI di Palu dan Jakarta.

"Dengan hadirnya RRI Ampana, maka siaran RRI ke depan akan lebih banyak mengangkat isu-isu lokal daerah terutama yang terkait dengan upaya membangun karakter dan jati diri bangsa," ujarnya.

Dirut LPP RRI Parni Hadi menegaskan bahwa RRI adalah lembaga penyiaran milik publik, bukan milik pemerintah tetapi bukan musuh pemerintah.

"Karena itu, bapak bupati akan kami programkan supaya setiap hari bisa menyapa rakyatnya melalui RRI namun harus juga siap untuk dikritik rakyat," ujarnya dan meminta jajaran pemerintah Tojo Unauna dari tingkat bupati sampai kepala desa untuk memanfaatkan RRI guna menyebarluaskan potensi dan keunggulan daerahnya serta aspirasi masyarakatnya.

Sementara itu, anggota DPD asal Sulteng Nurmawati Dewi Bantilan mengatakan, kehadiran RRI di Ampana akan memperkuat posisi tawar Ibu Kota Kabupaten Tojo Unauna ini untuk menjadi calon ibu kota bagi Provinsi Sulawesi Timur yang sedang dalam proses pembahasan di DPR RI untuk menjadi provinsi tersendiri teprisah dari Sulawesi Tengah.

"Sekarang kan Poso dan Luwuk sedang tarik-menarik untuk menjadi Ibu Kota Sulawesi Timur nanti, nah Ampana ini kan ada di tengah-tengah Poso dan Luwuk, apalagi sekarang sudah punya stasiun produksi RRI, jadi peluangnya makin besa runtuk jadi Ibu Kota Sultim," ujarnya.

(R007*BK03/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010