"Jumlah tersebut tidak memadai jika dibandingkan dengan kuota Calhaj yang diperoleh setiap tahun. Dalam satu bulan, minimal ada sebanyak 30 warga yang mendaftarkan dirinya untuk bisa berangkat ke Tanah Suci," ungkapnya.
Bahkan, kata dia, banyaknya jumlah pendaftar ini terlihat pada bulan Juni tahun 2009, dimana jumlah Calhaj dalam daftar tunggu sempat mencapai angka 3.806 orang.
Daftar tunggu Calhaj saat ini sudah mencapai 3.500 orang setelah dikurangi dengan kuota resmi yang diperoleh pada tahun ini, yakni sebanyak 235 dan juga penambahan sebanyak 25 orang.
"Jika kuota yang diperoleh setiap tahun hanya sebanyak itu, maka kemungkinan daftar tunggu saat ini bisa habis 14 tahun mendatang," ucapnya.
Ia menambahkan, 260 Calhaj Kabupaten Sidrap yang berangkat pada tahun ini merupakan Calhaj yang sudah masuk dalam daftar tunggu pada tahun 2005 dan sebagian lagi yang masuk daftar tunggu pada bulan Januari 2006.
Dibanding dengan tahun lalu, lanjuntya, memang terjadi peningkatan jumlah kuota Calhaj, namun peningkatannya tidak begitu signifikan.
"Kondisi ini akan membuat warga terlalu lama menunggu untuk bisa menunaikan Ibadah Haji, dan bahkan bisa mengakibatkan batalnya warga berangkat ke Tanah Suci," ucapnya.
(ANT-103/B013/S026)
Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2010
