Staf Humas Kantor Depag Sumenep, Syaiful Anwar menjelaskan, hingga Selasa ini, belum ada calon haji asal kepulauan yang memanfaatkan tempat penginapan sementara yang bersifat gratis tersebut.
"Pada tahun 2009, kami menyediakan tempat penginapan sementara yang bersifat gratis bagi calon haji asal kepulauan. Namun, hingga Selasa ini, belum ada calon haji asal kepulauan yang memanfaatkannya," katanya di Sumenep.
Ia mengatakan, pihaknya sengaja menyediakan tempat penginapan sementara yang bersifat gratis, karena calon haji asal kepulauan sudah berada di Sumenep daratan sejak tanggal 15 November 2009.
Penyediaan tempat penginapan sementara ini sebenarnya untuk membantu meringankan biaya yang harus dikeluarkan calon haji asal kepulauan selama berada di Sumenep daratan, karena menunggu jadwal pemberangkatan pada tanggal 18 November.
"Ketimbang menginap di hotel atau menyewa rumah di Kecamatan Kota, kami pikir calon haji asal kepulauan sebaiknya menginap di tempat penginapan sementara yang sudah disediakan, karena bersifat gratis," katanya berharap.
Ia juga menjelaskan, calon haji asal kepulauan ternyata lebih memilih menginap di hotel dan menyewa rumah di Kecamatan Kota selama menunggu jadwal pemberangkatan, pada tanggal 18 November.
"Ada pula calon haji asal kepulauan yang menginap di rumah kerabatnya di Kecamatan Kota dan kecamatan lainnya di Sumenep daratan. Kami tidak bisa memaksa calon haji asal kepulauan untuk memanfaatkan tempat penginapan sementara yang sudah disediakan," ujar Syaiful menambahkan.
Calon haji asal Sumenep pada tahun 2009 sebanyak 815 orang. Dari 815 calon haji tersebut, sebanyak 223 orang berasal dari wilayah kepulauan.
Depag Sumenep menyediakan tempat penginapan sementara yang bersifat gratis pada calon haji asal kepulauan sejak tahun 2008.
Pada tahun 2008, tempat penginapan sementara itu juga tidak dimanfaatkan oleh calon haji asal kepulauan.
Ada pun lokasi yang dijadikan tempat penginapan sementara adalah gedung "Ma`had Ulya" yang berada di sebelah kanan Kantor Depag Sumenep. (*)
Editor: Luki Satrio
Copyright © ANTARA 2009
