Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pengawas Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Bambang Trisulo, mengatakan, proyek mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car) yang tengah disusun pemerintah harus dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian, Hatta Radjasa.

"Kalau dipimpin langsung Menko, semua kementerian yang terlibat akan memiliki satu visi," ujarnya di Jakarta, Kamis, menanggapi pertanyaan tentang keinginan pemerintah membuat mobil murah.

Menurut Bambang, tampilnya Menko Perekonomian sebagai pemimpin proyek akan membuat seluruh kementerian mendukung proyek mobil murah.

"Kalau Menko terlibat, semua menteri akan tunduk dan berada di satu komando. Tapi kalau yang rancang hanya sekelas dirjen kementerian tertentu, paling yang datang rapat hanya sekelas direktur," ujar Bambang.

Saat ini, pemerintah terkesan lamban dalam menelurkan kebijakan sementara Thailand sudah melenggang dengan program "Eco Car". Padahal, kata dia, proyek ini sudah digaungkan sejak tahun lalu.

Menurut dia, di negeri "Gajah Putih` seluruh kementerian terlibat dan mendukung program mobil murah, sehingga program bisa sukses. Beberapa prinsipal mobil asal Jepang, seperti Honda, Suzuki, dan Toyota, telah mendukung program itu.

Proyek mobil murah di Indonesia akan melibatkan banyak kementerian, seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM, dan Kementerian Keuangan.

Deputi Bidang Industri, Perdagangan, dan Investasi Kementerian Perekonomian, Edy Putra Irawady, mengatakan, kebijakan pemerintah akan dibuat berdasarkan keinginan produsen.

Tapi, dengan catatan produsen mobil menunjukkan rencana ke depan yang jelas, yaitu investasi, jumlah produksi, kandungan lokal, insentif yang diinginkan dan penyerapan tenaga kerja.

Mobil murah yang disusun pemerintah memiliki kriteria, harga jual sekitar Rp70-80 juta-an memiliki kandungan lokal 60 sampai 70 persen. Konsumsi bensin ditargetkan mencapai 1:22 km.
(ANT258*R016/M012)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010