Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - "Tidak ada mobil, bajaj pun jadi", itu lah kira-kira ungkapan yang cocok bagi para pemudik Lebaran tahun ini yang nekad mengendarai bajaj ke kampung halamannya.

Dalam sehari sedikitnya 20 pemudik berbajaj melintasi wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Berdasarkan data yang tercatat di sejumlah Pospam, aktivitas mudik kalangan pengendara bajaj roda tiga mulai marak sejak H-5 Lebaran," ujar Kepala Satuan Lalulintas (Kasatlantas) Polretsro Bekasi, Kompol Sudirman, di Cikarang, Rabu.

Menurutnya, kendaraan tersebut bergerak menuju Pantura dari arah Jakarta melalui ruas Jalan Raya Diponogoro, Cikarang Cibarusah, dan Rengas Badung secara beriringan.

"Yang saya saksikan, rata-rata iringan bajaj berjumlah tiga sampai tujuh unit kendaraan. Mereka kami pastikan melakukan perjalanan mudik karena membawa berbagai macam barang dalam kemasan kardus dan sejenisnya yang terikat di bagian atas dan belakang kendaraan," ujarnya.

Sudirman menambahkan, pihaknya tidak memberikan pengecualian terhadap kendaraan jenis apa pun selama mudik berlangsung, termasuk bajaj. "Tidak ada pengecualian bagi kendaraan bajaj selama penumpang dan pengendaraanya mentaati aturan," katanya.

Iring-iringan kendaraan mudik bajaj tersebut menjadi tontonan menarik bagi kalangan masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Bekasi. Sebab, situasi tersebut jarang dijumpai masyarakat setempat.

"Hampir setiap tahun aktifitas mudik Lebaran menjadi unik dengan adanya rombongan bajaj di jalan. Sebab, pemandangan kendaraan roda dua dan roda umum sudah umum terjadi, tapi kalau bajaj masih sangat jarang," ujar Septi (30) warga Kecamatan Cibitung.

Septi mengaku, kerap menyaksikan iringan bajaj melintas di wilayahnya mulai pukul 18.00 WIB hingga 00.00 WIB. "Pengendaranya cukup tertib dalam mentaati lalulintas. Biasanya dalam satu bajaj, saya melihat diisi lebih dari tiga orang," katanya.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010