Jakarta (ANTARA News)- Produksi perdana Volkswagen (VW) Golf TSI mundur dari rencana awal Juli menjadi September tahun ini karena ada masalah teknis dengan pemegang merek (prinsipal).

"Ada masalah teknis yang harus diselesaikan prinsipal (Volkswagen AG) terkait penempelan stiker, sehingga produksi menjadi molor," ujar Presiden Direktur PT Garuda Mataram Motor (GMM) selaku agen tunggal pemegang merek VW, Andrew Nasuri di Jakarta, Selasa.

Andrew menjelaskan, stiker berisi imbauan menggunakan bensin sejenis Pertamax dengan kadar RON 92-95. Penggunaan bensin beroktan tinggi diyakini bakal mendukung performa mesin Golf.

"Sebenarnya tidak masalah menggunakan premium. Tapi, kami menganjurkan konsumen menggunakan Pertamax," jelas dia.

Tadinya, kata dia, GMM ingin membuat stiker di Tanah Air. Namun, terang dia, prinsipal menginginkan stiker berada dalam satu paket dengan mobil terurai (completely knock down/CKD) set yang dikirim dari Jerman.

Setelah itu, jelas dia, GMM yang akan menempel stiker di balik kap mesin. Semua proses ini, jelas dia, membutuhkan lebih banyak persiapan.

Alhasil, terang Andrew, produksi Golf TSI yang bermesin 1.400 cc molor. Sejauh ini, kata Andrew, GMM telah mengantungi order 300 unit Golf TSI. Angka ini jauh di atas rata-rata penjualan Golf GTI yang harganya jauh lebih mahal.

GMM melepas Golf TSI Rp 339 juta (on the road Jakarta), sedangkan Golf GTI Rp 575 juta. GMM, terang Andrew, berencana mengirimkan mobil mulai September. Dia optimistis GMM dapat memenuhi seluruh order yang masuk untuk Golf TSI.

Golf TSI, kata Andrew, akan melambungkan total penjualan VW kendaraan penumpang (passenger car) menembus 400 unit, naik 236 persen dibanding tahun lalu sebesar 122 unit. Per Juli 2010, penjualan VW mencapai 65 unit.

"Sedangkan penjualan VW Caravelle tahun ini ditargetkan dapat mencapai 50 unit," papar dia. (*)

ANT*R016/S025
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010