"Kita juga sedang mendiskusikan soal mobil hybrid. (Mobil ini) keren tapi mahal sehingga penjualannya masih rendah (di dalam negeri)," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Senin.
Masih mahalnya harga kendaraan ramah lingkungan tersebut, menurut Hidayat, membuat mobil ini tidak kompetitif di tanah air.
Namun demikian, ia merasa yakin dengan semakin berkembangnya teknologi kendaraan ramah lingkungan ini dan rangsangan yang tepat dari pemerintah maka ada kesempatan jenis kendaraan ini juga dapat berkembang di Indonesia.
"Dari pemerintah saya rasa ada kesempatan. Akhirnya kita melihat produk ini pantas didukung, karena di negara lain juga demikian. Satu waktu nanti kita bisa temukan formulanya (insentif yang tepat) supaya kendaraan hybrid dapat berkembang baik di Indonesia," tambah Hidayat.
Sebelumnya dalam peluncuran program "Toyota Car for Tree", Presiden Direktur PT Toyota Astara Motor (TAM), Johnny Darmawan mengungkapkan kecilnya penjualan salah satu kendaraan ramah lingkungannya, Toyota Prius.
"Kalau melihat produknya sih konsumen ok. Tapi kalau sudah sampai ke bagian harga mereka mundur," ujar dia.
Ia menyayangkan belum adanya dukungan pemerintah terhadap produk-produk otomotif ramah lingkungan seperti Toyota Prius.
Tingginya bea masuk membuat produk-produk ramah lingkungan yang di luar negeri banyak diminati menjadi tidak favorit di dalam negeri.
(V002/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010
Copyright © ANTARA 2010