Jakarta (ANTARA News) - Para mahasiswa Fakultas Teknik Mesin Universitas Trisakti mengembangkan berbagai energi alternatif dari nabati, termasuk dari kelapa parut yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif kendaraan anda.

Salah satu energi alternatif yang dikembangkan oleh para mahasiswa itu adalah biodiesel super atau "water coco fuel", bahan bakar yang berasal dari buah kelapa.

Istilah "water" digunakan untuk menunjukkan adanya tambahan air pada proses minyak nabati yang dihasilkan.Selain menjadi bahan bakar alternatif, bahan bakar ini juga ramah lingkungan.

"Lima kilogram kelapa parut bisa menghasilkan satu liter biodiesel," kata Kholis Puji mahasiswa semester 6 Fakultas Teknik Mesin Universitas Trisakti yang berjaga di booth mereka Indonesia International Motor Show 2010. Kholis mengaku "water coco fuel" ini masih dalam tahap pengujian.

Selain bahan bakar dari kelapa, mahasiswa Trisakti juga telah mengembangkan energi yang berasal dari biji jarak dan jelantah (minyak goreng bekas).

Minyak jelantah yang digunakan diperoleh dari restoran. Menurut Reandy, rekan Kholis, mereka membeli minyak bekas dari restoran atau kadang-kadang restoran itu memberikan minyak jelantah secara gratis. Untuk minyak dari biji jarak, Trisakti memiliki perkebunan biji jarak di Sukabumi.

"Keuntungan energi alternatif ini selain ramah lingkungan sumber energi juga bisa diperbarui," kata Reandy.

Mereka sudah menguji coba bahan bakar mesin diesel jelantah untuk menempuh rute Jakarta-Bali pada bulan Mei 2010. Prestasi ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Mahasiswa Trisakti juga pernah menguji coba penggunaan bio etanol sebagai pengganti bensin untuk bahan bakar gokart. Prestasi ini juga mendapat penghargaan dari MURI tahun 2007.

Menurut hasil penelitian berbagai minyak nabati memiliki potensi besar sebagai bahan bakar alternatif mesin diesel (biodiesel) karena memiliki karakteristk yang serupa dengan bahan bakar mesin diesel yang berasal dari minyak bumi (petrodiesel).

Mahasiswa Trisakti juga mengembangkan kendaraan energi alternatifsebagai pengganti listrik. Mereka dua kali meraih penghargaan MURI untuk kategori menyalakan lampu pijar dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel bahan bakar alternatif minyak jelantah terbanyak tahun 2005 dan 2007.(ENY/A038/BRT)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010