Sumedang (ANTARA News) - Untuk mendukung Kabupaten Sumedang sebagai Puser (pusat) Budaya Sunda, diperlukan sebuah saung (rumah) budaya yang menambung kegiatan seni dan budaya setempat.

Diungkapkan tokoh seniman dan budayawan, Ade Suryana, Selasa, bahwa sudah saatnya Kabupaten Sumedang memiliki sebuah sentra yang menampung semua jenis kegiatan atau produk seni, yang mewakili Sumedang.

Padahal sebagai sebuah puser (pusat) budaya Sunda, sentra seni dan produk seni tersebut sangat penting. "Bentuknya terserah, mau saung, bale, atau bangunan apa saja. Yang penting, di dalamnya dapat menampung semua contoh-contoh kesenian, atau barang bernilai seni yang dimiliki Sumedang," jelasnya.

Menurut Ketua Padepokan Sanggar Surya Bakti Mandiri itu, Sumedang sangat kaya dengan nilai seni dan kebudayaan. "Jika pengelolaannya baik dan tepat, maka pamor kesenian Sumedang `booming`," tegas dia.

Ade Suryana dikenal sebagai seniman batu akik di Sumedang. Di Padepokan Sanggar Surya Bakti Mandiri yang dikelolanya, terdapat ratusan jenis batu akik asal Sumedang, baik yang masih bongkahan atau yang sudah dia proses menjadi batu bernilai seni dan ekonomi.

"Seperti kerajinan batu akik yang saya geluti, sudah banyak dari kalangan pejabat dari daerah dan pusat yang datang karena penasaran. Bahkan beberapa peneliti dari negara lain seperti Jepang dan Inggris pun beberapa kali juga berkunjung," jelas dia.

Justru yang disayangkan, perhatian dari pemerintah setempat masih kurang. Menurut dia, kekayaan batu akik di Sumedang masih sangat banyak, untuk itu dari beberapa tempat yang memproduksi batu akik seperti Sukabumi, justru mencari bahan baku dari Sumedang.  (ANT-226/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010