Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sedang dalam langkah untuk membangun satelit baru, menyusul Telkom-3 yang akan diluncurkan 2011 mendatang.

"Pendanaan satelit baru tersebut akan diupayakan melalui konsorsium dengan sejumlah operator telekomunikasi tanah air," kata Executive General Manager Telkom, Sarwoto Atmosutarno, di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, satelit tersebut akan beredar pada orbit 105,05 derajat bujur timur.

Menurut Sarwoto, percepatan pembangunan satelit merupakan bagian program pemerintah agar tidak kehilangan kendali dalam hal sarana komunikasi itu.

Sarwoto tidak mengungkapkan perkiraan nilai investasi yang dibutuhkan dan hanya mengatakan dananya akan disesuaikan dengan situasi slot orbit dan kebutuhan transponder masing-masing operator yang ikut berpartisipasi.

"Telkom dan Indosat sudah melakukan pembicaraan soal ini. tetapi jika ada operator asing juga bisa terlibat di sini," katanya.

Saat ini Telkom sedang menyelesaikan pembangunan satelit Telkom-3 yang akan diluncurkan pada 2011.

Satelit yang dibangun perusahaan asal Rusia, Retshesnev itu menelan dana sekitar 175-200 juta dolar AS, yang penandatangan kontrak kerjanya mulai Februari 2009.

Terkait satelit Telkom-3 itu, Sarwoto menjelaskan kapasitasnya memiliki 48 transponder.

Dengan beroperasinya satelit Telkom-3 tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat pembangunan telekomunikasi di pedesaan sebagai kewajiban pemerintah (USO).

"Satelit Telkom-3 juga akan menjamin keterjangkauan layanan telekomunikasi secara menyeluruh dengan kapasitas "bandwith" yang lebih besar sehingga mendorong tarif internet bisa lebih murah," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, satelit Telkom-3 yang berusia masa orbit hingga 15 tahun itu nantinya mampu memberi pemasukan pendapatan terhadap perseroan sebesar 50 juta dolar As per tahun.

"Pendapatan itu diperoleh dari sewa transponder sekitar 900.000 sampai 1,2 juta dolar AS per unit per transponder," ujarnya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009