Jakarta (ANTARA News) - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) menganggarkan biaya belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 65 juta dolar AS untuk meningkatkan produksi dari 24 juta ban pada 2009 menjadi 28 juta pada tahun ini.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan GJTL Catharina Widjaja di Jakarta Senin mengatakan, untuk mencapai produksi di tahun ini, perseroan menambah mesin baru.

Dana itu berasal dari dana obligasi yang sebelumnya dilakukan oleh perseroan.

"Sampai saat ini dana untuk pembelian mesin sudah kami gunakan sebanyak 20 juta dolar AS, sisanya kami masih menunggu mesin lainnya datang baru kami gunakan sisa capex yang yang ada. Sedangkan sebanyak 20-25 juta dolar AS kami gunakan untuk biaya perawatan rutin setiap tahunnya," katanya.

Dana capex tersebut, lanjut dia, seluruhnya diambil dari dana obligasi yang sebelumnya dilakukan oleh perseroan. Perseroan pernah menerbitkan obligasi global sekitar 400 juta dolar AS pada 2005.

Dari total jumlah ban yang diproduksi sebanyak 28 juta ban sepanjang tahun ini, dijelaskan, komposisi ban radial sebanyak 40.000 ban per hari dari sebelumnya 27.000 ban per hari.

Untuk ban lainnya seperti ban motor akan ditingkatkan produksinya dari 67.000 ban per hari menjadi 75.000 ban per hari dan yang terakhir adalah ban bias sekitar 13.600 ban per hari.

Sementara itu, ban dalam sepeda motor dari 74.000 ban per hari menjadi 162.000 ban per hari.

Ia mengatakan, peningkatan tersebut akan didukung dari ekspansi yang saat ini dilakukan oleh perseroan, khususnya dari penambahan mesin baru.

Sementara pangsa pasar perseroan untuk ekspor sekitar 37 persen dan domestik sekitar 63 persen hingga semester pertama 2010.

Perseroan memiliki pangsa pasar di luar negeri seperti Amerika Serikat sekitar 33 persen, Timur Tengah sekitar 24 persen, Eropa 17 persen dan Asia termasuk China sekitar 17 persen. Perseroan juga berharap mencapai penjualan sekitar 15 persen hingga 20 persen pada 2010.

Ia menambahkan, perseroan akan melakukan percobaan ban radial untuk bus dan truk pada 2011, yang akan diproduksi mulai 2011.

"Kita masih percobaan ban radial untuk bus dan truk," ujar Catharina.

(KR-ZMF/A023/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010