Jakarta (ANTARA) - Krisis semi konduktor (chip) yang terjadi di dunia tidak membuat BMW sampai berhenti berproduksi, kendati hal itu tetap mempengaruhi ketersediaan beberapa fitur pada mobil mewah asal Jerman tersebut, misalnya "wireless charging".

"Sampai dengan saat ini, belum ada masalah yang berarti atas kejadian ini," ungkap Jodie O’tania pada peluncuran The New 4, Kamis (17/6).

Namun demikian, Jodie menjelaskan, ada satu fitur yang terdampak atas masalah itu, yakni fitur wireless charging.

Tapi dia meyakini fitur itu bukanlah hal yang utama dalam sebuah kendaraan, dan pihak BMW telah mengganti fitur tersebut dengan versi portable.

"Yang terdampak itu hanya wireless charging dan itu bukan sebuah hal yang major dari sebuah kendaraan dan kami juga sudah menghadirkan beberapa planing dari jauh-jauh hari dengan menghadirkan portable sehingga konsumen tidak terganggu dengan hal itu," kata dia.

Meski begitu, dia mengatakan masalah chip tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat karena sudah menjadi kendala secara global yang melibatkan banyak perusahaan, baik itu otomotif hingga teknologi.

Baca juga: Daihatsu sebut kelangkaan chip belum pengaruhi produksi di Indonesia

Baca juga: Hyundai setop sementara pabrik di AS karena kekurangan semikonduktor

Baca juga: Honda tetap maksimalkan produksi di tengah kelangkaan semikonduktor

 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021