Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pengurus Kontras, Usman Hamid mengusulkan, pencalonan Kapolri dilakukan dalam satu paket dengan calon Wakapolri.

"Hal ini untuk mengakomodasi dua nama perwira tinggi Polri yang disebut-sebut sebagai calon Kapolri. Keduanya adalah figur perwira tinggi polisi terbaik saat ini," kata Usman Hamid pada diskusi "Kapolri, Jaksa Agung dan Harapan Baru" di Jakarta, Sabtu.

Kedua nama perwira tinggi Polri yang disebut-sebut sebagai calon Kapolri adalah Komisaris Jenderal Polisi Nanan Sukarna dan Inspekur Jenderal Polisi Imam Sudjarwo.

Menurut Usman, ada baiknya calon Kapolri dan calon Wakapolri diusulkan dalam satu paket, sehingga kedua nama yang disebut-sebut sebagai calon Kapolri tersebut terakomodasi.

"Hal ini akan menjadi terobosan baru untuk mengamodasi figur terbaik sekaligus persoalan angkatan," katanya.

Menurutnya, usulan tersebut bisa saja direalisaikan karena saat Hoegeng Imam Santoso terpilih sebagai Kapolri pelantikannya bersamaan dengan pelantikan Wakapolri Abdoel Azis.

Mekanismenya bisa saja dua nama itu diajukan ke DPR sebagai calon Kapolri dan calon Wakapolri.

Tetapi bisa juga hanya satu nama yang diajukan ke DPR sebagai calon Kapolri, sedangkan satu nama lainnya hanya dibicarkan di pemerintah untuk kemudian dilantik sebagai Wakapolri bersamaan dengan pelantikan Kapolri.

"Figur yang dinilai terbaik diusulkan sebagai calon Kapolri serta satu figur lainnya menjadi calon Wakapolri," katanya.

Usman menambahkan, di antara kedua nama yang disebut-sebut sebagai calon Kapolri tidak tertutup kemungkinan memunculkan persoalan senioritas dan angkatan, mengingat Komjen Nanan Soekarno adalah senior yakni angkatan 78, sedangkan Irjen Pol Imam Sudjarwo lebih yunior yakni angkatan 80.

"Paket Kapolri dan Wakapolri ini bisa jadi jawaban untuk mencari jalan keluar ketegangan yang saya kira ada, meskipun pihak kepolisian membantahnya," katanya.

Mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Farouk Muhammad yang saat ini menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menilai usulan tersebut baik.

Ia berharp Presiden Yudhoyono mendengarkan dan merespons positif usul Kontras ini. Dia sendiri menilai menduetkan Nanan dan Imam adalah ide bagus untuk perubahan Polri.(*)

R024/S023/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010