Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan pengaturan pembatasan Bahan Bakar Minyak bersubsidi apabila nanti diberlakukan, akan menghemat sekitar 800 ribu kiloliter BBM bersubsidi.

"Dengan pengaturan itu, menurut laporan BPH migas, bisa menghemat sekitar 800 ribu kilo liter," ujarnya saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis.

Ia membantah bahwa angka 800 ribu kiloliter tersebut merupakan angka kebocoran seperti dalam pemberitaan kemarin, namun merupakan angka banyaknya BBM bersubsidi yang dapat dihemat agar volumenya tidak melebihi pagu APBNP 2010.

"Pengawasan itu terkait dengan potensi penyalahgunaan penyimpangan. Saya tidak mengatakan penyimpangannya 800 ribu kiloliter, tapi BPH migas harus melakukan pengawasan. Dan saat ini BPH migas sedang melakukan pengawasan-pengawasan, saya kira nanti mereka akan melaporkan kepada saya memang potensi penyimpangan itu ada," ujarnya.

Ia memastikan pemerintah akan tetap mempertimbangkan dua opsi yaitu pengaturan dan pengawasan penggunaan BBM bersubsidi, walaupun dari segi pembiayaannya kemungkinan tidak melampaui dana yang tersedia.

"Dari segi pembiayaannya kemungkinan besar tidak akan melampaui dari dana yang tersedia, karena penguatan kurs rupiah dan juga ICP yang tidak tercapai," ujar Hatta.

Namun, Hatta mengatakan kuota yang ditetapkan dalam APBNP sebesar 36,5 juta kilo liter akan terlampaui dan masih dibutuhkan kajian lebih lanjut.

"Soal pembatasan itu belum diputuskan, kita tetap akan menyalurkan untuk yang subsidi, kalaupun keputusan rakor, ini juga sudah saya laporkan bahwa kalau nanti ternyata melampaui 36,5 juta kiloliter tersebut maka saya sudah minta menteri ESDM mendiskusikan kepada DPR dan juga nanti kita menyampaikan kepada BPK bahwa tidak mungkin distop, akan tetap berjalan," ujarnya.

Ia juga belum mempertimbangkan apabila penghematan bisa dilakukan, kemungkinan alokasi subsidi di APBN 2011 dapat dikurangi untuk anggaran infrastruktur.

"Persoalannya kita belum memutuskan kapan kita mengimplementasikan. Ada beberapa pilihan dan semakin kita banyak membicarakan ini berarti masyarakat memberikan kontribusi dan mayoritas mengatakan yang mampu tidak perlu menggunakan BBM bersubsidi," ujar Hatta.(*)

(T.S034/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010