Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama meminta persoalan terkait Huria Kristen Batak Protestan Bekasi tidak didramatisasi agar tidak berlarut-larut dan berkembang ke mana-mana.

"Saya harapkan kepada semua komponen masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk menghentikan dramatisasi atas persoalan HKBP Bekasi," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendi Yusuf ketika menerima Gerakan Peduli Pluralisme, di Jakarta, Rabu.

Dikatakannya, jika persoalan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) terus dibesar-besarkan, dikhawatirkan justru akan mengundang banyak pihak yang memiliki kepentingan berbeda-beda untuk "bermain" memanfaatkan situasi.

"Jika kondisi demikian terus dibiarkan, maka bukan solusi yang akan didapatkan, melainkan perpecahan dan pertikaian sesama saudara sebangsa sendiri," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Slamet, yang dibutuhkan adalah kebesaran hati semua pihak terkait untuk mencari solusi dengan kepala dingin, dengan mengedepankan dialog.

"Marilah berdialog dengan mengedepankan rasa persatuan dan persaudaraan, agar dapat menghindari perpecahan, dan menciptakan kedamaian di tengah-tengah masyarakat," tandasnya.

Dikatakannya, penyelesaian persoalan HKBP harus adil bagi semua pihak. Namun demikian, dibutuhkan pula kerelaan dari masing-masing pihak untuk saling mengalah.

"Kalau semua pihak merasa benar sendiri tak akan selesai, harus ada `take and give`," kata Slamet.
(S024/A025)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010