Bengkulu (ANTARA News) - Seorang anak yang hilang terseret ombak di lokasi wisata Pantai Panjang Bengkulu ditemukan tewas, Minggu. "Kami menemukan korban di darat dalam keadaan tak bernyawa setelah tenggelam selama kurang lebih 10 jam," kata Kepala Bidang Pelayanan Palang Merah Indonesia (PMI) Bengkulu Vice Ellese.

Korban terseret ombak bernama Renaldi hilang saat bermain bersama empat rekannya di lokasi wisata Pantai Panjang Bengkulu, Sabtu (11/9) sore.

Menurut ibu korban, Meiti, saat kejadian mereka sedang makan siang di bawah pohon cemara, lalu Renaldo dan teman-temannya hilang dari pengawasan.

"Kami sedang makan siang, Renaldo juga diajak makan, tetapi dia tidak mau, lantas lari ke arah pantai dan hilang dari pengawasan kami," katanya tersedu.

Setelah melakukan pencarian selama 10 jam, tim penyelamat yang terdiri dari PMI dan Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu serta Tagana berhasil menemukan korban sekitar lima kilometer dari lokasi tenggelam.

Korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkari untuk dikremasi dan langsung dibawa keluarga ke Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatra Selatan untuk dikebumikan.

Kapolres Bengkulu AKPB Joko Suprayitno mengatakan ombak pantai panjang memang tergolong tinggi mencapai 2 meter sehingga para pengunjug dilarang untuk berenang.

"Sepanjang pantai panjang memang rawan kecelakaan karena obak tinggi jadi kami harapkan para pengunjung agar waspada dan tidak usah berenang,"katanya.

Joko mengatakan kepolisian memang menyiagakan pos pengamanan (pospam) di sejumlah lokasi wisata yang diperkirakan akan dipadati pengunjung namun diharapkan para pengunjung lebih waspada.

"Selain di jalur mudik, Polda juga mendirikan pospam di lokasi wisata. Kalau di Kota Bengkulu dibantu oleh polsek yang ada di Pantai Panjang karena pengunjung akan sangat membeludak," kata Kabid Humas Polda Bengkulu Hery Wiyanto.

Titik wisata yang diamankan, antara lain Pantai Tapak Paderi, Pantai Panjang, dan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS).(*)
(T.K-RNI/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010