Jakarta (ANTARA News) -Radio Republik Indonesia akan memperluas jangkauan siarannya ke luar negeri terutama untuk dimanfaatkan para tenaga kerja Indonesia dan tenaga kerja wanita.

Selama ini, RRI baru menjangkau Hong Kong dan Kuala Lumpur, Malaysia hingga mampu didengar di Korea Selatan, Jepang serta berbagai negara di Timur Tengah.

"Program ini yang menjangkau tenaga kerja wanita di Korea Selatan, Jepang hingga negara-negara di Timur Tengah," kata Direktur Utama RRI Parni Hadi pada upacara peringatan Hari Radio atau Hari Ulang Tahun RRI ke-65 di Jakarta, Sabtu.

Parni Hadi mengatakan tujuan penyelenggaraan siaran radio ke luar negeri itu adalah agar siaran lembaga penyiaran publik atau LPP ini menjadi "jembatan udara" bagi para TKI dan TKW dengan keluarga-keluarga mereka di tanah air.

RRI sekarang telah memancarkan siarannya ke berbagai daerah perbatasan Indonesia dengan beberapa negara tetangganya.

"RRI tidak hanya menjadi jembatan sesama anak bangsa di dalam negeri, tapi juga di luar negeri melalui siaran yang disebut" Siaran Kampung Halaman" yang menghubungkan tenaga kerja di luar negeri dengan keluarga mereka di tanah air," kata Parni Hadi.

Program siaran yang dimulai terhadap para TKI dan TKW di Hong Kong dan Kuala Lumpur ini bekerja sama dengan Radio Perantau yang difasilitasi oleh Dompet Dhuafa.

Sementara itu, untuk para calon jemaah haji dan haji juga dilakukan siaran yang bekerja sama dengan Radio Jeddah, Arab Saudi.

Sementara itu, ketika menjelaskan perluasan siaran ke daerah-daerah perbatasan Indonesia dengan berbagai negara tetangganya, Parni Hadi mengatakan sejak tahun 2009 terdapat siaran suara perbatasan yang mencakup pembangunan studio produksi di Entikong di perbatasan Kalimantan Barat dengan Serawak, Malaysia Timur.

"Studio produksi yang hanya diawaki oleh sekitar 10 orang itu telah mampu menjadi" penyambung lidah" antara warga di daerah perbatasan dengan Jakarta(pusat pemerintahan, red) dengan bagian-bagian lain di Indonesia bahkan dunia," kata Parni yang merupakan mantan pemimpin umum Kantor Berita ANTARA.
(ANT/A024)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010